Natuna - Vaksinasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin adalah menurunnya angka penyebaran dan angka kematian akibat virus Covid 19.
Jumat, 11 Juni 2021 dalam acara Kancah Opini Pagi (KOPI PAGI) yang merupakan program kerjasama antara Diskominfo Natuna dan RRI Ranai secara khusus membahas sosialisasi pemerintah kabupaten Natuna tentang vaksin sehat dan aman bagi ASN dan masyarakat.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Natuna Ari Fajarudi yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa yang perlu dipahami vaksin bukanlah obat tapi kita sebut dengan stimultan untuk membangun kekebalan pada tubuh seseorang.
“Perlu kita sampaikan bahwa kita harus punya keseragaman pemahaman bahwa mengenai vaksin itu sendiri, vaksin bukanlah obat tapi kita sebut dengan stimultan untuk membangun kekebalan pada tubuh seseorang. Indikasi adalah membangun kekebalan pada kelompok sehingga penyakit penyakit yang dapat menular secara individu atau kelompok dapat diminimalisir. Perlu kita sampaikan pentingnya penyampaian informasi yang benar harus kita kawal, mengingat banyak informasi bahkan hoax mengenai vaksin yang membuat banyak masyarakat kemudian menolak untuk divaksin. Jadi saya harap masyarakat Natuna tidak takut untuk di vaksin, karena sebelum melakukan vaksin kita akan diperiksa terlebih dahulu dan dipastikan bahwa kita dalam kondisi sehat saat divaksin,” ujar Ari Fajarudi.
Sementara itu, Plt Kepala BKPSDM Kabupaten Natuna Muhamad Alim Sanjaya menanggapi terkait Surat Edaran Gubernur Kepulauan Riau mengenai sanksi bagi ASN dan PTT yang tidak mau divaksin.
Alim Sanjaya menjelaskan ilustri jumlah pegawai ASN dan PPT di lingkungan Pemkab Natuna.
“Sebelumnya saya perlu ilustrasikan keadaan ataupun jumlah pegawai ASN dan PPT di lingkungan Pemkab Natuna. Ada sekitar 2.880 PNS dan 1.740 PTT jumlah ini belum termasuk tenaga harian lepas. Jika kita persentasekan hampir 7% masyarkat Natuna bekerja di lingkungan pemerintah. Terkait edaran tersebut sudah kita sosialiasikan keseluruh OPD untuk mengimbau setiap karyawanya mengikuti vaksin yang telah difasilitasi pemerintah," ujar Alim.
"Selain itu kita juga masing masing OPD untuk membuat laporan secara berkala mengenai perkembang kantor mereka sampai seluruh pegawainya di vaksin. Saya cukup mengapresiasi dengan antusias seluruh OPD dalam menaati imbauan untuk melakukan vaksin, kami harap partisipasi ASN, PTT dan pegawai harian lepas yang bekerja diruang publik dapat menghentikan rantai penyebaran virus COVID-19,” tambah Alim Sanjaya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ranai Nazri menjelaskan mengenai perkembangan vaksin di Kabupaten Natuna.
“Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang bekerja keras untuk menyukseskan vaksin di Natuna, jadi sekarang tidak hanya dilakukan di beberapa titik untuk mengurangi keramaian dan mempercepat proses vaksinasi itu sendiri. Juni ini kita dapat fasilitas Gedung Serindit, tentu ini dapat menampung kuota yang jauh lebih besar. Untuk target vaksinasi di kawasan Ranai yang sudah tercatat tervaksinasi sampai hari ini sekitar 2.225 orang, sementara target kita sampai akhir Juni adalah 5.000 orang baik dari ASN maupun masyarakat. Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi dan ASN dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat untuk mau di vaksinasi. Karena sekarang sudah mudah dan di fasilitasi oleh pemerintah, kita hanya tinggal datang saja,” ujar Nazri.
Di akhir dialog, masing masing narasumber berharap dengan sosialisasi ini masyarakat dapat lebih terbuka dan bersedia untuk divaksinasi sebagai bentuk partisipatif dalam menghentikan penyebaran virus COVID-19.