Pangkep – Deputi Bidang Pelatihan Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Pusat sekaligus Pembina wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Rizal M. Damanik mengunjugi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Kamis (1/7).
Dalam kunjungan kerja (kunker) ini, Deputi Lalitbang BKKBN Pusat didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Andi Ritamariani juga melakukan silaturahmi bersama seluruh pegawai Dinas Pengendalian Penduduk dan KB di ruang Aula DPPKB.
Deputi Bidang Lalitbang menyampaikan agar seluruh PKB/PLKB dapat bekerja lebih giat terutama dalam pemanfaatan hasil Pendataan Keluarga 2021 untuk melakukan kegiatan secara kualitas dan kuantitas dalam usaha penurunan kasus stunting di Pangkep.
“Pentingnya kita mengetahui mengenai penanganan stunting, di mana BKKBN tahun ini telah ditunjuk menjadi ketua Tim dalam penurunan angka stunting dari 27.67% menjadi 14.00% di tahun 2024, yang artinya kita mempunyai tugas untuk menurunkan sebanyak 2.73% setiap tahunnya,” ungkap Rizal.
Dirinya berharap agar DPPKB Pangkep dalam penanganan stunting ini dapat melakukan berbagai inovasi dan mengoptimalkan tiga tombak penggerak yang ada di lapangan, yaitu penyuluh KB, bidan dan PKK, sehingga tujuan kita dapat tercapai dengan baik.
Sementara itu, Kadis DPPKB Nurlia mengungkapkan, kunjungan Deputi Litbang ini memberi semangat pada PKB/PLKB dalam membentuk Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dengan ciri khas masing- masing desa/kelurahan dengan memanfaatkan potensi pertanian sesuai komuditas unggulan pertanian yang ada.
“Misalkan menanam buah-buahan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi, sehingga terwujud katahanan pangan yang kokoh dan kuat serta melengkapi Rumah Data di tiap kampung KB untuk menampilkan data yang selalu terupdate, sehingga bisa menjadi sumber data bagi para penentu kebijakan tentunya ini akan mewujudkan Pangkep kuat, sehat, dan sejahtera, bebas stunting menuju Pangkep Hebat,” kata Nurlia.
Sementara itu, Kabid Penyuluhan dan Penggerakan Alfiah Muthmainah menambahkan, ada 50 Kampung KB dengan 24 Kampung KB yang aktif sejak pembentukan tahun 2016 dan 26 Pokja Kampung KB yang baru dibentuk tahun 2021 ini, serta adanya 56 PKB dan satu PLKB yang tersebar di 13 Kecamatan menjadi motor penggerak, tentunya harapan mewujudkan Kampung Keluarga Berkualitas menurunkan kasus stunting bisa terwujud melalui komitmen bersama semua unsur yang terlibat.