Natuna - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) melakukan verifikasi dan wawancara kepada 100 peserta yang lolos pada tahap awal dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021.
Dalam proses verifikasi dan wawancara ini masing masing peserta akan melakukan presentasi yang disampaikan langsung oleh bupati/wali kota maupun pimpinan dengan jabatan tertinggi di suatu daerah. Dalam tahapan wawancara masing masing peserta diberikan waktu tujuh menit untuk menyampaikan substansi dari program yang diikut sertakan, kemudian dilanjutkan dengan wawancara yang akan dilakukan langsung oleh panel juri.
Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau melakukan verifikasi dan wawancara secara virtual bersama tim Panel Independen KIPP 2021, Kamis (1/7), dalam Hal ini presentasi disampaikan langsung oleh Bupati Natuna Wan Siswandi.
Pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 Kabupaten Natuna mengangkat program Pesona Gelas Natuna (Peduli Persoalan Kesehatan Hari Tua Nanti dengan Gerakan Lansia Sehat di Natuna).
Pesona Gelas Natuna adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan pada usia lanjut agar mencapai masa tua yang bahagia dan berdayaguna untuk meningkatkan capaian Sustainable Developments (SDGs) dan mempercepat capaian target SPM Bidang Kesehatan Inovasi Pesona Gelas Natuna hadir menjawab permasalahan pelayanan kesehatan lansia yang kompleks dan membutuhkan sentuhan multidisiplin.
Dalam Presentasinya, Bupati Natuna Wan Siswandi menyampaikan kepedulian terhadap orang tua atau yang lebih kita kenal dengan senior citizen adalah tanggung jawab kita bersama. Inovasi di era digital tidak hanya menciptakan ruang bagi anak muda tapi bagaimana menciptakan kabupaten yang ramah lansia.
“Salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya umur harapan hidup penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Riau tahun 2017 bahwa 4,28% penduduk Provinsi Kepulauan Riau adalah lansia (usia lebih dari 60 tahun). Sebanyak 51,63 % dari lansia tersebut adalah mereka yang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Di Kabupaten Natuna pada tahun 2019 sebanyak 7,91% dari lansia merupakan kelompok yang membutuhkan perhatian khusus. Dimana terdapat 19,70% lansia menderita hipertensi. Untuk mewujudkan dan meningkatkan mutu pelayanan terhadap lansia maka Puskesmas Bunguran Selatan mengembangkan Inovasi Pelayanan berupa Pesona Gelas Natuna (Peduli Persoalan Kesehatan Hari Tua Nanti dengan Gerakan Lansia Sehat di Natuna),” jelas Wan Siswandi.
Wan Siswandi juga menambahkan inovasi ini menjadi unik namun mempunyai daya ungkit yang sangat signifikan dalam meningkatkan mutu pelayanan pada lansia serta meningkatkan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan.
“Hal yang paling mendasar mengapa kami memaksimalkan puskesmas di masing masing desa, karena kita sadar keadaan geografis kita yang jarak antara satu pulau ke pulau lainnya cukup jauh. Sementara kita hanya punya satu RSUD, kalau seluruh lansia yang dalam keadaan darurat harus dipaksakan dibawa ke RSUD ini sangat berbahaya. Karena ada bebapa wilayah butuh waktu 10 jam untuk menjangkau RSUD. Latar belakang tadi adalah alasan yang paling kuat mengapa inovasi ini memiliki urgensi yang jelas untuk menciptakan pelayanan yang ramah bagi penduduk desa khususnya mereka yang tergolong senior citizen,” jelas Wan Siswandi.
Indah Sukmaningsih sebagai tim panel independen yang hadir pada kesempetan tersebut sangat mengapresiasi program gelas Natuna, karena sikap hormat kepada yang lebih tua diaplikasikan dalam sebuah program yang memiliki substansi yang jelas dan berdaya guna.
“Natuna ini salah satu pulau yang luar biasa, apa yang disampaikan oleh bupati sangat jelas dan clear bahwa Pesona Gelas Natuna adalah salah satu program yang dapat menyelesaikan masalah sosial. Saya harap ini dapat menjadi program jangka panjang dan memiliki dampak yang jauh lebih besar untuk menciptakan lingkungan yang ramah senior citizen. Kami juga berharap ini dapat menjadi percontohan bagi daerah yang memiliki masalah sosial yang sama, dapat menjadikan Pesona gelas kaca sebagai inspirasi untuk mengadopsi program yang luar biasa ini," ujar Indah.
Pada akhir presentasinya, Wan Siswandi berkomitmen untuk terus menciptakan program program Inovasi untuk menyelesaikan masalah sosial yang berada di desa desa. Beliau juga berharap peran partisipatif dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan masyrakat desa yang jauh lebih sejahtera.