Sentani - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Jayapura mengadakan Sosialisasi Pengembangan Tanaman Sayuran dan Buah Semusim yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas TPH Kabupaten Jayapura David Zakaria, serta dihadiri petani-petani sayuran dan buah.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program komoditi hortikultura yang dicanangkan oleh Dinas TPH Kabupaten Jayapura tahun 2021 dengan mengembangkan sayuran seluas 25 hektar dan buah seluas 50 hektar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Jayapura David Zakaria kepada wartawan menyatakan, pengembangan sayuran dan buah atau komiditi hortikultura di tahun 2021 ini, pihaknya ada mengembangkan sayuran dan buah seluas 75 hektar itu.
"Jadi untuk pengembangan sayuran itu seluas 25 hektar dan pengembangan buah seluas 50 hektar. Kemudian, ini bersumber dari dana Otsus untuk perluasan areal tanam atau pengembangan luas tanam," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/7).
Untuk komoditi buah itu, kata David, di dalamnya ada buah naga, juga duku dan jeruk. Pihaknya sudah bisa mendistribusikan semua bibitnya di awal Juli ini.
"Kalau untuk budidayanya itu secara intensif akan didampingi dan juga dikawal oleh para penyuluh pertanian kita yang ada saat ini," katanya.
Dirinya menuturkan, kegiatan pengembangan sayuran dan buah itu dibagi tiap wilayah atau zona, untuk zona buah-buahan seperti jeruk dan pisang lokal itu sebarannya dilakukan di Distrik Ebungfauw.
"Kemudian, untuk zona buah naga itu kami sebarkan di wilayah pembangunan III atau khususnya di Grime dan wilayah pembangunan IV. Sedangkan zona buah dukuh itu kami coba sebar di wilayah III khususnya di Distrik Kemtuk, Distrik Kemtuk Gresi dan Distrik Gresi Selatan," tuturnya.
Diharapkan, pengembangan tanaman buah-buahan ini juga bisa memberikan kontribusi pada gilirannya nanti, setelah sudah bisa memberikan hasil produksi.
"Sementara yang ada di dalam peremajaan jeruk itu, juga terus kami kerjasama dengan pihak Pemerintah Kampung. Karena ada beberapa kampung yang ada di tiga distrik yakni, Namblong, Nimbokrang dan Nimboran itu juga kami lakukan sharing kegiatan untuk dilakukan kolaborasi. Jadi, mereka juga bisa mengadakan peremajaan buah jeruk, guna dapat dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat, yang mana di backup oleh dana ADK atau ADD," paparnya.
"Kemudian, untuk komoditi buah lainnya seperti melon, semangka dan ketimun itu tetap kami juga ikutkan kegiatannya di tahun 2021 ini. Dan, itu dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan produksi, guna mengantisipasi kebutuhan pada saat perhelatan PON, yang nantinya akan dimulai dari pekan keempat September hingga pekan kedua Oktober 2021," ujarnya.