Rohul – Berkurangnya debit air di kawasan Bendungan Sipogas di Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mempengaruhi pasokan air untuk kebutuhan irigasi atau pengairan sawah masyarakat.
Pendangkalan Bendungan Sipogas ini mendapat perhatian dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III. Didampingi Bupati Rokan Hulu Sukiman, Kepala BWS Sumatera III Sahril dan jajarannya meninjau kawasan Bendungan Sipogas yang kedepannya akan dilakukan normalisasi, dan diproyeksikan selain untuk irigasi sawah juga pengembangan pariwisata.
Turut juga hadir meninjau Bendungan Sipogas, Sekretaris Daerah Rohul Abdul Haris, Kadis Kominfo Rohul Yusmar, Ketua TP PKK Rohul Peni Herawati Sukiman, Kadis PUPR Rohul Anton dan kepala Desa Sialang Jaya.
Kepala BWS Sumatera III Sahril mengatakan, tujuan meninjau Bendungan Sipogas karena rencananya akan dilakukan perawatan terhadap tampungannya saat ini mendangkal yang berakibat volume air menurun.
“Pertama sekali tujuan kita meninjau Danau Bendungan Sipogas ini adalah sesuai arahan Pak Bupati, melihat Danau Sipogas. Ini perlu dilakukan perawatan terutama terhadap tampungannya yang sekarang ini tampaknya mendangkal sehingga volume airnya menjadi menurun,” kata Sahril.
Dari pantauannya di Bendungan Sipogas, Sahril mengaku ada beberapa tempat di sepanjang saluran irigasi yang mengalami kebocoran. Untuk itu diperlukan pengecekan lebih mendalam supaya air ini bisa sampai ke ujung.
“Di beberapa tempat dan sepanjang saluran ini ada kebocoran-kebocoran, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Nanti akan kita lakukan pengecekan bersama supaya airnya bisa sampai ujung dan areal bisa diairi,” harapnya.
“Jadi kami dengan Pak Bupati akan melakukan perawatan Danau Sipogas dengan pengerukan atau normalisasi. Insya Allah dalam waktu dekat pada tahun ini dan tahun depan juga akan kita programkan juga untuk merawat Bendungan Sipogas ini sesuai dengan rencana dalam rangka menyimpan dan menampung air sebanyak-banyaknya untuk irigasi kita,” sambungnya.
Ketika ditanya terkait pembangunan turap didaerah rumah warga ditepi sungai, Sahril mengaku sudah banyak mendapat laporan dari warga maupun anggota DPRD dan bupati. Untuk itu kedepannya perlu ada perencanaan yang matang.
“Kami memang banyak masukan dari masyarakat dari anggota DPRD dan Bupati. Dimana sungai kita ini banyak yang sudah kritis tapi memang melihat perlu ada perencanaan dulu supaya tepat menanganinya nanti,” ujarnya.
“Tahap berikutnya kami akan melakukan perencanaan dan kedepannya akan kita lakukan konstruksi di titik-titik yang memang cukup kritis terutama di dekat ke permukiman, fasilitas negara dan umum. Nanti kita coba lakukan perencanaan pada tahun depan untuk diusulkan ke Kementerian PUPR,” pungkas Sahril.
Sementara itu, Bupati Rohul Sukiman mengucapkan terima kasih kepada kepala BWS Sumatera III dan jajaran yang telah melakukan peninjauan rencana normalisasi di Bendungan Sipogas.
“Nanti sesuai dengan perencanaan yang dibuat BWS Sumatera III akan diadakan pengerukan dan perbaikan, dengan harapan volume air di Bendungan Sipogas ini meningkat yang muaranya untuk kepentingan pertanian sawah masyarakat,” ujar Sukiman.
Selain normalisasi, pengairan atau irigasi, tambah Sukiman, perlunya pengawasan bersama, karena selama ini banyak air tidak sampai ke tempat tujuan untuk sawah masyarakat.
“Karena banyak air ini tidak sampai ke tempat tujuan dan pengairan untuk sawah-sawah masyarakat yang paling ujung. Karena di jalan banyak kehilangan air, dalam artian ada unsur kesengajaan untuk menggunakan air yang melebihi kapasitas yang diinginkan, meskinya ini tidak boleh, kalau air itu dipakai diteruskan lagi,” katanya
Untuk pengawasan irigasi tersebut, mantan dandim Inhil ini akan membuat Perda agar masyarakat paham dengan penggunaan air irigasi sebagaimana mestinya.
“Ini nanti yang perlu kita awasi dan akan kita buatkan Perda sebagai landasan yuridisnya agar masyarakat paham tentang itu. Boleh dipakai tapi jangan sampai orang lain dirugikan, saya kira itu yang perlu ditingkatkan pengawasan,” ujarnya.
“Saya berharap kepada Kepala BWS Sumatera III mudah-mudahan kedepan Bendungan Sipogas ini bisa menjadi kembali menjadi pusat danau bendungan yang diperlukan untuk pengairan sawah tercukupi dan juga untuk pengembangan pariwisata, yang berdampak pada peningkatan PAD,” pungkasnya.