Takengon – Di tengah antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, saat ini terkendala oleh habisnya stok vaksin baik di rumah sakit maupun di puskesmas-puskesmas wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, Yunasri di Takengon, Jumat (30/7), mengatakan bahwa stok vaksin saat ini hanya tersisa 280 dosis. Hal ini terjadi karena pihaknya sampai saat ini belum menerima kiriman vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh.
“Berdasar laporan dari semua unit pelayanan vaksinasi, total vaksin yang tersisa hari ini tinggal 280 dosis, diperkirakan itu akan habis terpakai hari ini, kalu kita belum nenerima kiriman lagi dari provinsi, kita akan mengalami kekosongan stok dan pelaksanaan vaksinasi akan tertunda, khususnya untuk vaksinasi tahap kedua,” ungkap Yunasri yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19.
Yunasri juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengusulkan ke Dinas Kesehatan Provinsi Aceh untuk segera dikirimkan sebanyak 20 ribu dosis vaksin. Usulan itu didasarkan animo masyarakat Aceh Tengah untuk melakukan vaksinasi lumayan tinggi.
“Dari pantauan kami di lapangan, animo masyarakat untuk ikut vaksinasi cukup tinggi, itulah sebabnya kami mengusulkan tambahan vaksin sebanyak 20 ribu dosis, tapi kita belum mendapat konfirmasi berapa dosis vaksin yang nantinya kan kita terima, karena menurut informasi yang kami terima, stok di Dinas Kesehatan Provinsi juga terbatas, hanya sekitar 33 ribu dosis, jika dibagi rata saja untuk 23 kabupaten/kota, maksimal kita cuma dapat 2.000 dosis, masih jauh dari target vaksinasi kita,” ujarnya.
Dia menambahkan, jika nantinya kiriman vaksin dari provinsi sudah sampai, berapapun jumlahnya, akan diprioritaskan untuk vaksinasi tahap kedua, karena menurutnya masih ada ribuan orang yang sudah melakukan vaksinasi pertama, tapi sudah lebih dari sebulan belum mendapatkan vaksinasi kedua.
“Kalau kiriman yang kita terima terbatas, vaksinasi pertama akan kita pending dulu, karena sayang masyarakat yang sudah disuntik vaksin pertama namun belum diberikan pelayanan vaksin tahap kedua, padahal sudah berselang sebulan lebih, kita setop sementara vaksinasi pertama, dan kita prioritaskan dulu untuk vaksinasi kedua, karena kalau tidak dipercepat untuk vaksin kedua, kita khawatir vaksinasi pertama ini akan sia-sia,” jelasnya.
Menurut Yunasri, rentang waktu suntik vakisn COVID-19 tahap kedua katanya, minimal 28 hari dan maksimal belum ada disebutkan, tapi kalau bisa harus secepatnya.
“Yang pasti harus diupayakan secepat mungkin, kalau bisa dibawah dua minggu setelah vaksin pertama, supaya hasilnya lebih efektif,” lanjutnya.
Yunasri juga menjelaskan, bahwa sampai saat ini sebanyak 22,3 persen warga di Kabupaten Aceh Tengah yang berada dalam rentang usia wajib vaksin, telah dilakukan vaksinasi COVID-19 untuk tahap pertama, ssementara untuk vaksinasi tahap kedua, baru mencapai sekitar 11 persen. Kecilnya persentase vaksinasi tahap kedua ini akibat terbatasnya stok dan kiriman vaksin dari provinsi.
“Masih ada lebih dari setengah masyarakat yang sudah menjalani vaksin pertama tapi belum mendapatkan pelayanan vaksinasi kedua akibat terkendala keterbatasan stok vaksin, kita berharap dosis yang dikirim selanjutnya prioritas bagi mereka yang telah divaksin tahap pertama,” pungkasnya.
Yunasri juga kembali mengingatkan dan mengimbau warga Aceh Tengah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, apalagi dalam masa perpanjangan PPKM ini dengan cara 5M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.