Pekalongan - Sebanyak 1.100 ibu hamil di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan mulai divaksinasi Agustus ini. Hal ini menyusul 'lampu hijau' yang diberikan Kementerian Kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 ke golongan rentan, seperti ibu hamil.
Ketua Ikatan Bidan Indoesia (IBI) Kota Pekalongan Zaidah saat dikonfirmasi, Selasa (3/8), mengungkapkan bahwa dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) merekomendasikan ibu hamil dan ibu menyusui untuk vaksinasi, sedangkan dari Kementerian Kesehatan baru merekomendasikan ibu hamil.
"Vaksinasi ibu hamil ini akan dilaksanakan Agustus ini dan menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kemenkes," terang Zaidah.
Dijelaskan Zaidah, 1.100 bumil yang terdata menjadi sasaran vaksinasi ini yang usia kehamilannya 14-33 pekan. Kenapa awal kehamilan tak divaksin karena masih rentan sedangkan kehamilan dibatas 33 pekan tengah persiapan untuk kelahiran.
"Vaksinasi ibu hamil hanya dilakukan sekali dan jenis vaksinnya juga berbeda dengan Sinovac," ujar Zaidah.
Zaidah menekankan bahwa ibu hamil disarankan untuk vaksin, karena selama ini ada tujuh kasus kematian ibu bersalin. Dari jumlah tersebut, empat karena kasus COVID-19. Vaksinasi ibu hamil memberikan kekebalan pada ibu juga pada bayinya, karena dalam keadaan mengandung, seorang ibu kondisi kesehatannya menurun.
"Apabila ibu hamil yang terpapar COVID-19 harus mengakhiri kehamilannya. Kondisi ini sangat fatal, vaksinasi ini sebagai bentuk antisipasi," kata Zaidah.
Zaidah mengatakan, para bidan sudah melakukan koordinasi dan memberikan motivasi ibu hamil untuk vaksin. Ia mengimbau agar selama pandemi ini ibu hamil stand by di rumah. Jika memang ingin periksa carilah tempat yang nyaman dan tak banyak kerumunan.
"Jangan sepelekan protokol kesehatan, selalu kenakan masker. Jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi," pungkas Zaidah.