Kota Pekalongan - Sebanyak 25 polisi penyintas COVID-19 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendaftarkan diri kepada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) setempat sebagai pedonor plasma konvalesen.
Kepala UDD PMI Kota Pekalongan Ani Sri Rahayu di Pekalongan, Kamis (5/8), mengatakan bahwa kebutuhan pasien COVID-19 terhadap plasma konvalesen cukup tinggi, yaitu mencapai 10-15 kantong per hari.
"Akan tetapi, permintaan itu baru bisa dipenuhi sekitar 80 persen saja, karena jumlah pedonor plasma konvalesen yang sedikit, yaitu sekitar 5 orang setiap hari," katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan memproses plasma konvalesen dengan cara konvensional, yaitu satu pendonor yang memenuhi syarat diambil satu kantong.
"Sementara ini pemintaan baru terpenuhi sekitar 80 persen karena kami kesulitan untuk mencari pedonor plasma konvalesen," kata Ani Sri Rahayu.
Menurut dia, bagi para calon pedonor plasma konvalesen akan dilakukan skrining khusus, seperti terlebih dulu diambil sampel darahnya masing-masing 5 mililiter.
Selanjutnya, sampel darah itu, kata dia, akan dibawa ke UDD PMI untuk diperiksa di laboratorium, apakah memenuhi syarat untuk donor plasma konvalesen atau tidak.
"Kami juga akan memeriksa titer antibodi-nya masih ada atau tidak, dan apakah yang bersangkutan memiliki penyakit infeksi menular lewat transfusi darah dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan syarat untuk bisa menjadi pedonor plasma konvalesen, antara lain penyintas COVID-19 yang jangka waktu dari sembuhnya hingga melakukan donor sekitar dua minggu sampai dengan tidak lebih dari dua bulan, diutamakan laki-laki, berat badan minimal 55 kg, dan tidak ada komorbid.
Seorang penyintas COVID-19 dari Satlantas Polres Pekalongan Kota Aiptu Kristanto mengatakan dirinya pernah terkonfirmasi positif COVID-19 pada 27 Juni 2021 dan kini sudah sembuh.
Menurut dia, niat dirinya mendonorkan plasma konvalesen, karena pertimbangan rasa kemanusiaan untuk menolong pasien COVID-19 agar cepat sembuh.
"Saya berharap donor plasma konvalesen ini bisa sedikit meringankan para pasien COVID-19 dan mempercepat kesembuhannya," katanya.