Tomohon - Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak yang digelar di rumah dinas Wali Kota Tomohon, Kamis (19/8).
Wali Kota Tomohon Caroll JA Senduk, saat membuka kegiatan ini menjelaskan bahwa peran anak sangat penting. Oleh karena itu sudah seharusnya anak-anak dijauhkan dari kekerasan dalam bentuk apapun.
"Namun kenyataannya lain, karena kekerasan terhadap anak hampir tidak pernah sepi diberitakan di media massa. Kasus kekerasan terhadap anak masih ditemukan hingga saat ini, dan yang menjadi akar permasalahan terjadinya kekerasan terhadap anak meliputi permasalahan ekonomi, sosial, budaya, maupun politik," ujarnya.
"Untuk itu perlu upaya bersama dalam proses pencegahan dan penanganan guna meminimalisir segala bentuk kekerasan terhadap anak," sambungnya.
Ia menambahkan, upaya pencegahan dan penanganan telah dilakukan oleh berbagai pihak, antara lain dikeluarkannya berbagai peraturan perundang-undangan oleh pemerintah, lembaga pemerhati anak dan kelompok yang mempunyai kepedulian terhadap anak, namun sampai saat ini kasus kekerasan terhadap anak masih terus terjadi.
"Melalui pertemuan ini, kita semua kembali diingatkan bahwa anak-anak di Indonesia khususnya di Kota Tomohon belum memiliki rasa aman dari ancaman kejahatan kekerasan fisik, psikis, penelantaran, seksual, perdagangan manusia (trafficking). Oleh karena itu kedepan disarankan, penanganannya dilakukan secara komprehensif, artinya, dengan memperhatikan berbagai hal yang menjadi akar permasalahannya, dalam melaksanakannya, para pihak terkait supaya bekerja secara bersinergi, dan melakukan langkah-langkah secara sistematis," pungkasnya.