Natuna - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung penuh riset teknologi satelit Indonesia. Satelit Indonesia yang dilakukan oleh bangsa kita bersama-sama dengan sektor-sektor privat, satelit Nusantara dan pihak lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers terkait Peluncuran Satelit Nano Indonesia, di Jakarta, Senin (25/10).
Johnny menyampaikan, terkait dengan usaha bersama kita dalam rangka mendukung dan mendorong riset Nasional Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau, topografi alam yang beragam dan jumlah penduduk saat ini sekitar 270 juta jiwa, memiliki tantangan tersendiri dalam menuntaskan kesenjangan akses internet masyarakatnya yang terpisah oleh bentangan laut, selat, lembah, ngarai sungai dan pegunungan.
"Keberadaan satelit yang menjadi salah satu prasyarat untuk memperbesar internet rasio memberi konektivitas ke seluruh wilayah nusantara, termasuk wilayah terdepan terpencil dan tertinggal atau yang selama ini dikenal sebagai wilayah 3T," ujjar Johnny G. Plate.
Kemudian, Johnny menambahkan Kominfo tentu mendukung secara sungguh-sungguh inovasi teknologi satelit Indonesia hingga tahun 2030 mendatang diproyeksikan Indonesia membutuhkan kapasitas satelit sekitar 1TR/S, dengan kebutuhan yang sangat besar tersebut diperlukan orkestrasi kebijakan yang konsisten sehingga Indonesia tidak tertinggal dalam hal riset dan pengembangan satelit secara khusus juga dalam hal ini termasuk satelit nano.
"Oleh karena itu kita harus mendukung mendukung secara penuh inovasi keantariksaan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden sebagai pengguna teknologi satelit. Teknologi Satelit Nano memiliki peranan yang tak kalah penting dengan satelit besar lainnya, namun sepengetahuan saya akan lebih efisien karena komponen satelit yang dibuat lebih kecil dan lebih ringan pengembangan teknologi satelit nano ini sebelumnya diinisiasi oleh sekelompok mahasiswa Surya University 6 tahun yang lalu," tambahnya.
"Karya inovatif ini tentu dapat menjadi pemicu semangat generasi muda untuk berkarya dan berinovasi mendukung kebutuhan satelit nasional, dalam penguasaan teknologi satelit oleh putra-putri Indonesia mengambil peran untuk membantu perizinan failing orbit satelit kepada international telecommunication union atau AIDS maupun proses-proses koordinasi satelit secara internasional," sambungnya.
Dirinya juga berharap ini menjadi awal yang baik bagi pengembangan teknologi satelit di Indonesia.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi awal yang baik bagi pengembangan teknologi satelit dan roket di Indonesia. Satelit buatan anak bangsa yang dipelopori oleh putra-putri Indonesia, yang senantiasa produktif kreatif dan terus berkarya akan merupakan kekuatan kita mewujudkan Indonesia yang semakin digital semakin maju," tutupnya.