Kediri - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kediri menyiapkan para pelaku industri kecil menengah (IKM) setempat untuk menembus pasar global.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanto Wijohari, Selasa (26/10), mengatakan bahwa sudah saatnya bagi pelaku IKM di Kota Kediri untuk mengekspansi produk mereka hingga ke luar negeri.
“Kita harus sebisa mungkin menjemput peluang, pandai-pandai melihat kemungkinan sehingga produk yang kita miliki dapat semakin dikenal hingga kemanapun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tanto mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai langkah untuk memberi stimulasi dan memulihkan aktivitas ekonomi yang sempat terpuruk akibat pandemic COVID-19. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa melalui kegiatan ini para pelaku IKM dapat mengambil ilmu sebanyak mungkin, sebagai bekal mereka untuk melakukan ekspor.
“Memberikan pencerahan, peningkatan pengetahuan, serta wawasan dalam prosedur ekspor, impor dan fasilitas kemudahan dalam memajukan usaha dengan baik dan dapat memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis ekspor,” ucap Tanto.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini membawa misi untuk meningkatkan kemampuan pengusaha ekspor dan impor dalam penyusunan dokumen pendukung.
"Targetnya peningkatan omzet atau pendapatan dapat naik secara signifikan serta dapat menjual produk yang dihasilkan secara partai besar dan bahkan dalam kuantitas yang tidak terbatas di pasar global,” pungkasnya.
Sementara itu, Tenaga Teknis Bidang Standardisasi produk Export Center Surabaya Ardi mengatakan bahwa setiap pelaku usaha harus bisa memastikan mutu dan kualitas dari produknya.
“Kita di sini berbicara pasar global, jadi sebisa mungkin kita harus meminimalisir kesalahan apapun itu terutama berkaitan dengan mutu kualitas dari produk yang kita ekspor,” terangnya.
Ia juga mewanti-wanti pelaku IKM di Kota Kediri untuk menyiapkan betul produksi dari produknya jika telah memutuskan untuk memasuki pasar global.
“Kita juga harus dapat mengukur kemampuan kita, bukan tidak mungkin jika buyer akan membuat order ribuan produk, pertanyaannya, apakah kita sudah siap untuk melakukan produksi sebanyak itu ? jadi hal itu benar-benar harus di pikirkan matang-matang,” ujarnya.