Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki peluang menjadi kawasan wisata arkeologi di dunia menilik kepada penemuan lukisan dan DNA manusia tertua di dunia.
"Kami mengajak rekan-rekan media, khususnya ANTARA untuk mengangkat potensi kekayaan literatur dan arkeologi di Maros," ujar Bupati Maros, Sulawesi Selatan, Chaidir Syam, saat mengunjungi kantor PT IMQ Multimedia Utama, anak usaha Perum LKBN ANTARA, di Jakarta, Jumat (26/11).
Selain itu, Bupati Chaidir Syam juga mengajak arkeolog di seluruh dunia untuk berkunjung ke Maros dalam rangka membuktikan lukisan dan DNA manusia tertua tersebut.
"Kami mengajak peneliti di dunia untuk meneliti kekayaan arkeologi Maros. Jika negara-negara lain biasanya menerapkan tarif tinggi untuk kepentingan penelitian, tapi untuk Maros tidak dipungut bayaran," tegas Bupati Chaidir.
Selain kekayaan arkeologi, Bupati Chaidir juga menjelaskan potensi Geopark Maros-Pangkep yang sudah memasuki tahap penilaian untuk menjadi geopark dunia UNESCO.
Di akhir keterangannya, Bupati Chaidir secara khusus mengajak CEO PT IMQ Multimedia Utama Darmadi untuk berkunjung ke Maros.
Sementara itu, Darmadi mengaku tertarik dengan potensi pariwisata di Maros. Dirinya berharap peran aktif Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Maros dalam menyebarkan potensi daerahnya ke kanal-kanal Antara Digital Media milik IMQ.
"Diharapkan dengan gencarnya publikasi ini semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Maros," pungkasnya.