Jakarta - Kantor Imigrasi Kota Jakarta Selatan berusaha menanamkan paradigma bahwa keimigrasian harus menjadi garda terdepan untuk promosi Indonesia di mata internasional.
"Kami ingin Kantor Imigrasi tidak hanya dikenal melayani pengurusan paspor dan visa saja, namun juga menjadi yang terdepan untuk mempromosikan (branding) Indonesia di dunia internasional kepada para pemohon warga negara asing (WNA) yang mengurus keimigrasian di Tanah Air," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kota Jakarta Selatan Anggiat Napitupulu, saat bertandang ke Kantor PT IMQ Multimedia Utama, di Jakarta, Senin (29/11).
Anggiat mencontohkan, bagaimana ia mempromosikan Indonesia di ajang Pameran Kreatif di San Diego, beberapa waktu lalu. Salah satu yang dipaparkannya kepada para peserta pameran adalah mengenai kemudahan mendapatkan visa ke Indonesia.
"Saya sengaja tidak menjual Bali dan Yogyakarta, dan lebih memilih mempromosikan Mentawai, Nias dan Danau Toba untuk dikunjungi. Namun apa jawaban mereka? Di benak pelancong, jika ingin ke Indonesia harus melalui Jakarta, dan itu menimbulkan persepsi bahwa ini akan membuat biaya membengkak (high cost)," ujar Anggiat.
Menurut Anggiat, di benak banyak warga asing, untuk berkunjung ke daerah lain di Indonesia harus melalui Jakarta. Padahal banyak negara lain yang bisa menjadi hub untuk masuk ke Indonesia, seperti Singapura atau Kuala Lumpur, Malaysia.
"Ini lah tugas Keimigrasian, yakni salah satu caranya dengan menggandeng media, termasuk IMQ melalui layanan Antara Digital Media, dalam upaya mengubah persepsi tersebut bahwa untuk ke Indonesia tidak harus lewat Jakarta," tutup Anggiat.
Senada dengan Anggiat, CEO PT IMQ Multimedia Utama Darmadi juga mengatakan bahwa Kantor Imigrasi bisa menjadi cerminan wajah Indonesia di mata dunia internasional.
"Dengan menggandeng IMQ melalui layanan Antara Digital Media, khususnya yang hadir di bandara-bandara besar di Indonesia, Kantor Imigrasi bisa menyebarluaskan program dan kemudahan yang diberikan kepada pelancong dari luar negeri," pungkasnya.