Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya digitalisasi, khususnya dalam diseminasi informasi agar konten-konten sosialisasi program-program Pemprov Jatim tidak ketinggalan zaman alias 'jadul'.
"Kami menyadari Jatim too late (terlambat) untuk melakukan digitalisasi informasi. Contohnya di kawasan Gedung Negara Grahadi Surabaya yang masih menggunakan billboard untuk sosialisasi program-program pemerintah," ujar Khofifah, saat berkunjung ke kantor PT IMQ Multimedia Utama, di Jakarta, Rabu (15/12).
Khofifah juga mencontohkan, saat ada informasi mengenai diskon tarif nilai jual kendaraan bermotor (NJKB), animo masyarakat sangat tinggi, tapi saat ada konten mengenai program-program OPD, seperti pelatihan kerja itu sepi peminat.
"Itu berarti ada diseminasi yang kurang efektif sehingga pesan yang disampaikan ke masyarakat tidak diterima maksimal," ujarnya.
Selain itu, tambah Khofifah, 'bentrokan' kepentingan antar OPD juga menjadi penghambat percepatan digitalisasi informasi di lingkungan Pemprov Jatim.
"Oleh sebab itu kami perlu dukungan pihak ketiga seperti IMQ untuk membantu percepatan diseminasi informasi. Selain itu tidak kalah pentingnya juga harus diberdayakan tim kreatif yang berisikan anak-anak muda untuk menghasilkan konten-konten menarik," pungkasnya.