Pangkep – Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) M. Yusran Lalogau (MYL) menyambut baik keinginan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam upaya pemanfaatan pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang memiliki potensi wisata bahari.
"Iya, kami sudah dengar apa yang disampaikan pak Menparekraf Sandiaga Uno, dalam Weekly Press Briefing perdana tersebut,” ujar MYL Kamis (6/1).
"Maka langkah yang akan kita tempuh dengan bergerak cepat, bergerak bersama dan menggarap semua potensi dan peluang tersebut," lanjutnya.
“Gercep, Geber dan Gaspol seperti yang kerap disampaikan Pak Menteri,” imbuhnya.
Bupati MYL mengakui, saat ini pemda tengah berupaya bagaimana agar lahan atau pulau kosong itu di buatkan sertifikat atas nama pemerintah daerah terlebih dahulu.
”Sekarang saya lagi mau kerjakan di tahun ini, bagaimana lahan atai pulau-pulau tak berpenghuni itu di buatkan sertifikat atas nama daerah,” katanya.
Sertifikasi itu, ujarnya, bertujuan pula untuk menjaga agar pulau-pulau kosong ini berada dalam kendali pemerintah daerah atau tidak dikuasai oleh seseorang atau pihak asing. Bahkan, kata MYL, bagi para investor yang akan masuk juga sudah tidak was-was dari sisi administrasinya. Dan ini, juga sudah sejalan dengan Peraturan Menteri (Permen) Agraria, Tata Ruang No. 17/2016 Tentang Penataan Pertanahan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno mengakui, keberadaan pulau-pulau berada dalam satu kolom minat khusus yakni wisata bahari. Saat ini memperlihatkan pertumbuhan yang sangat sehat dari segi tingkat permintaan dan merupakan peluang. Oleh karena itu diwilayah seperti Pangkajene dan Kepulauan atau Pangkep yang pulau banyak sekali itu, tentukan merupakan peluang,” ujarnya.
“Kami sudah melihat Toraja sebagai ikon, ada Selayar juga Tanjung Bira di Bulukumba, desa-desa wisata di Sinjai, Gowa dan Malino Hiland. Sulsel ini memiliki begitu banyak keberagaman dari pada destinasinya, termasuk di pulau-pulau yang berpenghuni maupun tak berpenghuni,” jelasnya.
Selain itu, jelasnya, Kemenparekraf memiliki Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar untuk memetakan dan membuat paket wisata untuk pengembangan ekonomi dibidang wisata. (Mcpangkajene)