Batang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batang menanti kepastian dari pemerintah pusat dalam pemberian vaksin dosis ketiga atau booster. Hingga kini pihak petugas kesehatan belum dapat menentukan penerima booster, maupun waktu pemberiannya.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Batang Yuli Suryandaru mengemukakan, vaksinasi booster tetap akan diberikan, namun harus seizin Kemenkes RI.
“Kabupaten Batang siap menerimanya, selama ada vaksin. Untuk jenis vaksin yang akan diberikan pun kami belum tahu,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (8/1).
Ia menerangkan, beberapa jenis vaksin yang digunakan selama ini Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Johnson&Johnson dan Sinofarm.
“Tapi untuk booster yang akan dipakai kami belum tahu. Nanti kan akan ditentukan dalam bentuk aturan,” jelasnya.
Menurut dia, bisa saja diberikan secara silang. Sebagai contoh booster yang diberikan kepada tenaga kesehatan dari jenis Moderna, sedangkan sebelumnya telah menerima vaksin Sinovac.
Ia mengharapkan, masyarakat bisa divaksin booster, untuk meningkatkan imunitas tubuhnya.
“Jadi kekebalan tubuh masyarakat Batang bisa menangkal COVID-19,” tegasnya.
Salah satu warga, Mei Istikorini mendukung rencana pemerintah untuk memberikan vaksinasi booster bagi warga.
“Ya kalau memang itu diadakan dan sangat perlu, ya kita menurut program yang diadakan. Yang penting untuk masyarakat biar sehat, itu selalu harus dukung,” ungkapnya.
Ia memambahkan, terkait varian Omicron yang kabarnya tidak memiliki tanda-tanda khusus yang dapat terlihat, masyarakat harus lebih waspada.
“Pokoknya tetap memakai masker, protokol kesehatan harus tetap diterapkan di dalam keseharian. Jangan mengabaikan itu,” pungkasnya.