Kuala Kapuas - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau lokasi eks proyek lahan gambut (PLG) untuk pencetakan sawah di wilayah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Sabtu (13/6).
Kedatangan Menteri Basuki ke Kabupaten Kapuas terkait rencana pengembangan lumbung pangan baru atau 'food estate' di Kalimantan Tengah, guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Sebelum meninjau lokasi eks PLG, Menteri Basuki beserta rombongan disambut Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dan istri, Wabup M Nafiah Ibnor, serta unsur Forkopimda setempat di rumah jabatan (rujab) bupati.
"Dari 164.000 hektar lahan ini, didapati sekitar 85.000 hektar yang telah digarap, sedangkan sisanya yang masih menjadi semak belukar seluas 79.000 hektar. Untuk itu, bagi lahan yang sudah pernah digarap akan ditingkatkan lagi intensitasnya, sekaligus juga dengan perbaikan irigasi agar semakin bermanfaat," jelas Basuki.
Basuki menambahkan, Presiden Joko Widodo telah memutuskan Kalimantan Tengah sebagai wilayah ketahanan pangan sebagai upaya mengatasi ancaman krisis pangan dunia yang diprediksi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).
"Adapun lokasi daerah eks PLG ini berada di tepi sungai Kapuas dan Barito, mulai dari daerah Palingkau, Dadahup, Terusan sampai dengan Anjir Serapat. Kedepannya akan dilakukan rehabilitasi kembali guna memanfaatkan lahan yang ada maupun yang telah terbengkalai," kata Basuku saat melakukan pengecekan lokasi di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
Sementara itu, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengucapkan terima kasih dan rasa bangganya terkait kunjungan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Ben menyebutkan bahwa Kabupaten Kapuas merupakan lumbung padi di Kalimantan Tengah dengan jumlah produksi mencapai 380.704 ton.
"Pada tahun 2019, jumlah produksi padi di Kapuas mencapai 380.704 ton yang artinya telah mensmnuplai sekitar 51,22 persen kebutuhan beras di Provinsi Kalimantan Tengah. Kabupaten Kapuas juga merupakan lumbung semangka di Kalteng dengan potensi pertanian tanaman pangan dan hortikultura," ungkap Ben.