Ambon – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bergerak cepat untuk mengantisipasi tingginya penularan COVID-19 selama satu pekan terakhir. Upaya tersebut dilakukan dengan melaksanakan rapid test antigen yang dimulai pada 12 satuan pendidikan tingkat SMP yang menjadi pilot project pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Ambon Wendy Pelupessy, ketika ditemui di sela - sela pelaksanaan tes antigen di SMP Negeri 6 Ambon, Senin (31/1), menjelaskan tes rapid antigen dilakukan secara acak atau dengan sistem random sampling kepada siswa dan guru di 12 Sekolah
“Kami lakukan rapid antigen secara acak kepada siswa dan guru di 12 sekolah yang pertama lakuklan PTM Terbatas. Karena jumlahnya mencapai seribu lebih, maka kita ambil sampling 25 persen,” katanya.
Sekolah-sekolah yang melaksanakan rapid antigen secara serentak yakni SMP Negeri 6; 385 peserta, SMP Negeri 4; 299, SMP Negeri 2; 322, SMP Negeri 13; 198, SMP Negeri 7; 205, SMP Negeri 3; 132, SMP Kristen YPPKM; 97, SMP Negeri 8; 88, SMP Kalam Kudus; 66, SMP Negeri 18; 52, dan SMP Santo Andreas; 30 peserta.
“Sementara untuk hasilnya, untuk SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 6; masing – masing 12 orang positif, SMP Negeri 4; positif 5, dan SMP Negeri 2; positif 13. Untuk sekolah –sekolah yang lain tesnya masih sementara berjalan” kata kadis.
Dirinya menjelaskan, mereka yang hasil tes antigennya positif akan dilanjutkan dengan tes swap PCR, untuk menentukan apakah yang bersangkutan positif atau tidak.
Kadinkes menandaskan dengan adanya penambahan 64 kasus konfirmasi positif COVID-19 sejak 24-30 Januari 2022, maka peserta didik yang mengikuti PTM terbatas terus dipantau kondisinya. Tidak hanya itu tes antigen juga dijadwalkan bagi ASN di lingkup Pemkot Ambon.
“COVID-19 ini identik dengan pergerakan, ketika anak – anak ke sekolah, lalu mereka pulang ke rumah dan ada orang tua atau anggota keluarga dengan komorbid, maka bisa menular kepada ke keluarga. Oleh sebab itu kita lakukan langkah antisipasi,” tandasnya.