Solo – Pemerintah Kota Surakarta berkolaborasi dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pelatihan digital entrepreneurship yang diikuti 105 pelaku UMKM se-Kota Solo di Hotel Harris Solo.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (2-3/2) tersebut bertujuan melatih pelaku UMKM di Kota Solo agar mampu bersaing dalam digital marketing (online marketing) serta pengelolaan keuangan secara digital.
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa yang membacakan sambutan Wali Kota Surakarta mengatakan bahwa pelaku UMKM harus mampu menyesuaikan diri dengan pandemi COVID-19 dengan beradaptasi menggunakan teknologi untuk membantu usaha mereka tetap bertahan atau semakin berkembang.
“Penjualan secara on line laris sekali. Pada kesempatan kali ini yang digelar Kementerian Kominfo untuk melatih UMKM belajar digital marketing sesuai dengan Visi dan Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta untuk meningkatkan UMKM Kota Surakarta bertahan bahkan semakin meningkat ke kelas menengah ke atas,” ujar Teguh.
Di sisi lain hal tersebut juga dapat dilaksanakan agar UMKM Kota Surakarta mampu bersaing sehingga turut membranding Kota Surakarta yang tidak hanya dikenal sebagai kota budaya, dan wisata, namun juga sebagai kota perdagangan digital, kuliner, dan smart city.
Pelatihan ini menghadirkan instruktur yang berasal dari Universitas Gajah Mada dan BRI Surakarta. Pelatihan dilaksanakan selama 13 jam pelajaran dalam waktu dua hari.
Materi pelatihan berupa Dasar Pengelolaan Keuangan, Aplikasi Pengelolaan Keuangan Digital, Dasar Digital Marketing, Akses Permodalan, serta Digipreneur Naik Kelas dan Go Global.
Pada kesempatan ini, Plt. Kepala BPSDMP Kemenkominfo Yogyakarta Suwarto menjelaskan pentingnya pelatihan tersebut bagi UMKM dalam rangka mempersiapkan pengusaha tangguh untuk meningkatkan pendapatan usahanya, mengelola keuangan dan akses dana dengan memanfaatkan teknologi.
“Kemenkominfo membantu upskilling atau reskilling pelaku usaha atau yang merintis usaha, menyiapkan pengusaha tangguh yang memanfaatkan teknologi digital dan membantu meminimalisir pengangguran terbuka di masyarakat,” terang Suwarto.
Suwarto juga berharap output kegiatan tersebut mampu dimanfaatkan peserta dalam merencanakan, mengelola keuangan dan mendistribusikan informasi mengenai produk usaha mereka.