Kota Pekalongan - Salah satu satuan pendidikan anak usia dini Kota Pekalongan, Kelompok Bermain (KB) Mahardika Panjang Baru, mendapat kunjungan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), Rabu (2/2).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Deputi 4 bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Femmy Eka Kartika Putri Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan Zainul Hakim, Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdik Sherly Imanda Hidayah, asisten deputi, camat Pekalongan Utara, lurah Panjang Wetan atau yang mewakili, lurah Panjang Baru, bunda PAUD Kecamatan dan Kelurahan Kota Pekalongan, pengurus serta tenaga pendidik KB Mahardika.
Deputi 4 Kemenko PMK RI Femmy menyampaikan maksud dari kunjungannya yakni untuk memantau dan melihat secara langsung terkait pengimplementasian teori pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD HI) pada pelaksanaan layanan yang diberikan oleh satuan pendidikan di Kota Pekalongan. Kota Pekalongan terpilih menjadi salah satu sasaran kunjungan karena dinilai cukup bagus dalam penerapan PAUD HI.
“Kami memang sengaja kemari, untuk melihat bagaimana layanan pengembangan anak usia dini holistik integratif khususnya di Kota Pekalongan,” ucap Femmy.
Femmy menjelaskan dalam mewujudkan dan menerapkan PAUD HI dibutuhkan sinergitas baik dari masyarakat lingkungan sekitar, dinas pendidikan setempat, OPD terkait, tenaga pendidik, dan para orang tua dan KB Mahardika dinilai sudah menerapkan sinergitas tersebut.
“Jadi kita lihat apakah disini ada layanan stimulasi pendidikan, layanan kesehatan yang bekerjasama dengan pihak terkait seperti puskesmas, layanan konseling dan juga tentunya layanan pendidikan sudah tidak diragukan lagi disini, ada kegiatan bersama dengan orangtua parenting, kami ingin melihat sendiri benar apa tidak layanannya sudah HI, setelah kami lihat KB Mahardika. Alhamdulillah luar biasa,” sanjungnya.
Lebih lanjut, Femmy mengingatkan bahwa dalam PAUD HI tidak hanya layanan pendidikan saja yang menjadi sasaran perhatian, tetapi juga ada beberapa layanan yang juga harus diupayakan yakni layanan kesehatan, gizi, perawatan, layanan pengasuhan, layanan perlindungan dan layanan kesejahteraan.
“PAUD HI tidak hanya pendidikan saja karena anak itu membutuhkan stimulasi untuk tumbuh kembang, otak anak juga perlu kita perhatikan melalui kesehatan, anak yang tidak sehat atau anak yang kekurangan gizi tentu sulit untuk berpikir, otaknya sulit berkembang secara optimal. Anak yang terstimulasi perkembangan otaknya oleh satuan pendidikan harus mendapatkan pengasuhan yang baik dari keluarga, itu yang ingin dicapai dalam pelaksanaan PAUD HI dan supaya tumbuh kembangnya dapat berjalan maksimal,” sambung Femmy.
Lebih lanjut, Femmy mengapresiasi atas upaya dan inisiatif dari masyarakat yang turut serta mewujudkan pelaksanaan PAUD HI.
“Kalau masyarakat tidak peduli dengan kondisi anak-anak di sekitarnya tentu kita sulit mengharapkan anak Pekalongan menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, jadi upaya dari masyarakat ini dan didukung dari Dindik dan OPD terkait merupakan contoh yang sangat baik karena ada sinergitas untuk mewujudkan layanan PAUD HI itu sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, Zainul Hakim merasa tersanjung atas kunjungan Kemenko PMK RI yang berkenan hadir di Kota Pekalongan, “Saya ucapkan terimakasih kepada Kemenko PMK RI beserta jajarannya, dan kami selalu berupaya agar PAUD HI secara sinergis bisa diusung dan didukung oleh OPD terkait dari berbagai aspek,” kata Zainul.
Pada akhir kegiatan, Kemenko PMK RI memberikan sejumlah bantuan berupa 42 box masker anak dan 1 buah buku panduan PAUD HI.