Polewali Mandar - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar bersama Pemerintah Kabupaten Polman menggelar rapat koordinasi terbatas dalam rangka persiapan penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis (24/2).
Pada Pertemuan ini terungkap penyelenggaraan Pemilu 2019 persentase pemilih di Kabupaten Polewali Mandar mencapai 80 persen atau terdapat peningkatan sebanyak 6 persen jika dibandingkan pemilihan legislatif tahun 2014, dimana persentasenya 74 persen.
Penyelengaraan pemilu ke depan akan diselenggarakan dengan sistem yang sama dengan Pemilu 2019, oleh karena menggunakan UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Jadwal tersebut berbarengan dengan Pemilu Legislatif (Pileg).
Ketua KPU Kabupaten Polewali Mandar Rudianto mengatakan, tujuan rapat koordinasi terbatas, dalam rangka persiapan penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024, untuk mendapat gambaran secara umum terkait kesiapan penyelenggaraan pemilu bersama stakeholder terkait.
“Yang kami harapkan yang pertama adalah pemerintah daerah dan stakeholder terkait, pendapat gambaran secara umum, bagaimana penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024. Ini pertama kalinya dalam sejarah kepemiluan di Indonesia serentak dalam satu tahun itu ada dua pelaksanannya, ini masih menggunakan regulasi yang sama, dengan rakor mengidentifikasi potensi-potensi yang bisa terjadi dalam penyelenggaraan pemilu,” sebutnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Polewali Mandar Agusnia Hasan menyebutkan, peran dan dukungan dari pemerintah sangat besar terhadap dua agenda besar di tahun 2024, sehingga koordinasi dan singkronisasi penting menyangkut data pemilih, sehingga Pemilu berjalan dengan baik.
“Untuk pemilu di Polman itu bisa berkinerja baik dengan tidak adanya gugatan dari penyelenggaraan pemilu, tadi diskusi terkait data Jadi hal penting mari kita bersama pemangku kepentingan dan teman-teman terkait bekerja maksimal terkait untuk bisa data tidak jadi masalah, orang-orang yang meninggal yang masih ada di data pemilih tadi untuk dapat disampaikan untuk Oktober 2022 jumlah penduduk itu sudah bisa dilaporkan, Dinas Dukcapil bisa bergerak untuk memaksimalkan data, utamanya ada data yang dinonaktifkan,” pungkasnya.