Batang - Program pengaduan Curhat Wihaji yang diluncurkan sejak April 2020, bupati Batang tersebut sudah menerima 30 ribuan lebih laporan pengaduan masyarakat. Adapun curhatannya terkait permasalahan pelayanan publik maupun pelayanan sosial personal.
“Curhatan yang masuk hingga sekarang totalnya mencapai 30 ribuan. Setiap hari ada sekitar 50 hingga 200 curhatan,” kata Bupati Batang Wihaji saat ditemui di Kantornya, Jumat (25/2).
Dari 30 ribuan lebih curhatan rakyat Batang itu, jelas Wihaji, isinya berbagai macam persoalaan. Dari mulai keluhan layanan publik, orang tua tidak mampu bayar sekolah, orang sakit, kritikan, masukan, laporan pungli dan bahkan caci maki.
“Saya orangnya terbuka. Prinsip saya, curhatan semua itu adalah suara rakyat yang harus saya dengarkan dan kita tindak lanjuti sesuai kemampuan dan kewenangan kita. Karena kita pelayan yang diberi amanah oleh rakyat,” jelasnya.
Tidak sedikit pula dari curhatan Wihaji yang melaporkan ada orang sakit yang butuh bantuan pemerintah, karena ketidak mampuannya.
“Sudah banyak orang sakit yang kita kunjungi ke rumahnya. Kalau memang butuh perawatan dirumah sakit, kita bawakan ambulan dan dibawa ke rumah sakit,” terangnya.
Ia juga merasa senang dengan curhatan, kritikan, masukan dan bahkan caci makian warganya. Dengan itu semua, ia bisa maksimal dalam mencarikan solusi permasalahan rakyat.
“Saya bisa langsung tahu curhatan berupa kritik maupun keluhan dan bisa cepat melayani dan menindaklanjuti. Respon cepat ini yang menjadi keinginan rakyat,” ungkapnya.
Ia pun menyebutkan, munculnya ide program Curhat Wihaji melalui nomor WhatsApp 081586029999 karena banyak pelayanan yang kurang cepat di respon oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Masyarakat zaman sekarang itu butuh saluran yang cepat dan langsung di respon oleh pengambil keputusan. Maka saya inisiasi untuk memberikan ruang komunikasi lewat curhat Wihaji,” pungkasnya.