Jakarta - Ketua Umum Bike to Work (B2W) Indonesia Fahmi Saimima menyayangkan Presidensi G20 di Indonesia tidak mengangkat isu soal pentingnya membudayakan kembali bersepeda sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan.
"Sangat disayangkan G20 yang notabene membawa tema besar soal isu lingkungan, namun yang dibahas utama malah soal energi terbarukan. Padahal ada yang lebih murah dan praktis, yakni membudayakan lagi bersepeda," ujar Fahmi saat bersilaturahmi ke kantor Antara Digital Media di Jakarta, Selasa (29/3).
Fahmi mengatakan, negara-negara G20 hingga kini masih terpaku bagaimana energi baru terbarukan bisa menjadi pengganti utama kendaraan berbahan bakar minyak untuk mengatasi polusi.
"Kata 'sempit' dari energi terbarukan adalah listrik. Padahal pengembangan kendaraan listrik itu memerlukan investasi yang panjang, seperti batu bara dan nikel untuk baterainya. Padahal ada langkah 'murah' untuk menekan pencemaran lingkungan ini, yakni dengan kebijakan yang pro transportasi sepeda," ujarnya.
B2W Indonesia sendiri, kata Fahmi, sudah mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo untuk menjadikan sepeda sebagai isu penting untuk menekan polusi udara.
"Selain itu juga kami aktif melakukan survei, petisi, menggelar aksi simbolis bersama angkat sepeda di media sosial. Namun sayangnya hal itu belum 'mengetuk' hati dari kepala negara," ujarnya.
Di akhir, Fahmi berpesan kepada pemerintah untuk tidak hanya menjadikan sudut pandang kemajuan transportasi terbatas hanya pada mobil dan sepeda motor yang kemudian nantinya menimbulkan masalah yang tidak akan ada habisnya seperti macet, stres, polusi, dan lain sebagainya.
"B2W akan terus konsisten berjuang untuk membudayakan kembali bersepeda, karena bagi kami, peradaban bersepeda yang telah dua abad ini menjadi benteng terakhir untuk menanamkan kepada masyarakat kebaikan bersepeda," pungkasnya.