Gorontalo - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar misi dagang dan investasi di Provinsi Gorontalo, dengan tujuan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kedua daerah.
"Misi dagang dan investasi ini bermanfaat bagi kedua provinsi, untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah lebih baik dibanding kemarin," katanya, dalam keterangan tertulis di Surabaya, Jumat (1/4).
Berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari kedua daerah dipamerkan pada kegiatan tersebut.
Pelaku UMKM dari Gorontalo menampilkan kain sulaman karawo, kopiah karanji, serta berbagai produk penganan lokal.
Sedangkan dari Provinsi Jatim antara lain ada Batik Gentongan, Batik Bojonegoro, produk ecoprint, benih buah-buahan, jamu, hingga produk kosmetik.
“Pemprov Jatim memilih Gorontalo menjadi tempat untuk misi dagang dan investasi, karena prioritas pembangunan kedua daerah ini sama yaitu di sektor pertanian, perikanan, pariwisata, peternakan, serta perindustrian dan perdagangan,” kata Idris.
Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang hadir langsung membuka kegiatan itu mengatakan, misi dagang dan investasi merupakan upaya pihaknya dalam membangun konektivitas dan jejaring dengan provinsi lain di Indonesia.
Khofifah mengungkapkan nilai transaksi perdagangan Jatim untuk antar pulau dan antar provinsi pada tahun 2021, tercatat sebesar Rp236 triliun.
“Kebutuhan jagung di Jawa Timur luar biasa karena hampir 50 persen pakan ayam itu dari jagung, sedangkan Gorontalo kita kenal sebagai produsen jagung. Gorontalo punya bahan bakunya, Jatim punya manufakturnya, karena itu harus kita bangun sinergi dan kolaborasi,” tambahnya.
Pada pembukaan misi dagang dan investasi tersebut, Pemprov Jatim dan Gorontalo menandatangani nota kesepahaman yang diikuti dengan perjanjian kerja sama antara sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah kedua provinsi. (Ant)