Cikarang- Kabupaten Bekasi menempati peringkat pertama se-Jawa Barat dalam capaian partisipasi pada Sensus Peduduk (SP) Online Tahun 2020. Partisipasi penduduk yang mengisi secara mandiri mencapai 273.529 kepala keluarga (KK), melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 198.000 KK atau tercapai 138 Persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi Berdikarjaya menyampaikan, pada Sensus Penduduk (SP) Online yang diselenggarakan 15 Februari - 29 Mei 2020, Kabupaten Bekasi berada pada urutan pertama dengan partisipasi 1.036.825 jiwa, kemudian diikuti Kabupaten Bandung dengan 906.667 Jiwa, serta Kota Depok di urutan ketiga dengan 608.083 Jiwa.
"Alhamdulillah Kabupaten Bekasi sukses melaksanakan program nasional Sensus Penduduk Online 2020 dengan partisipasi yang sangat tinggi sehingga menempati peringkat pertama di Jawa Barat. Ini tentunya bukan hanya keberhasilan BPS tapi keberhasilan Kabupaten Bekasi," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (24/6).
Menurut dia, faktor keberhasilan Sensus Penduduk Online 2020 di Kabupaten Bekasi adalah karena masifnya sosialisasi yang dilakukan BPS dan Pemkab Bekasi melalui surat edaran, video imbauan bupati melalui videotron, digital signage system (DSS) serta media sosial.
"Pak Bupati sangat totalitas membantu suksesnya Sensus Penduduk ini, beliau mengeluarkan surat edaran, membuat video sosialisasi, juga dukungan dari SKPD, para camat hingga kepala desa, semuanya bergerak dalam satu kesatuan komando yang ikut mensukseskan," ujarnya.
Dia menyebutkan, Sensus Penduduk secara online merupakan program nasional yang pertama kali diadakan di Indonesia dan Kabupaten Bekasi mencatat sejarah sebagai yang terbaik di Jawa Barat.
"Kami juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada kordinator statistik kecamatan, para kades/lurah yang ikut menggerakkan agen-agen sensus kita yang bergerilya memberikan informasi kepada warga bersama petugas RT dan RW secara sukarela. Jadi ini berkah, karena tidak semua daerah bisa melakukan hal seperti ini," ucapnya.
Dirinya menambahkan, untuk masyarakat yang belum berpartisipasi pada Sensus Penduduk Online, dapat mengikuti pendataan Sensus Penduduk pada September 2020. Namun untuk meminimalisir pertemuan tatap muka terkait COVID-19, teknis pendataannya akan berbeda dari sensus biasa.
"Kalau biasanya petugas yang mendatangi warga, maka nanti petugas sensus hanya mengklarifikasi ke pengurus RT, kemudian pengurus RT mengantarkan dokumen ke rumah warga untuk diisi sendiri, selanjutnya petugas RT akan mengambilnya kembali," jelasnya.