Batang - Memasuki bulan Ramadan, sejumlah petani di Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, mulai memanen buah yang banyak dimiminati oleh masyarakat untuk mengembalikan cairan dan energi usai berpuasa sehari penuh.
Seperti diketahui, Kecamatan Warungasem merupakan salah satu sentra tanaman buah semusim seperti buah melon, semangka dan timun suri. Tanaman buah semusim yang hanya berusia dua bulan itu, memang ditanam untuk memenuhi permintaan buah segar masyarakat di saat bulan Ramadan yang mengalami peningkatan.
“Panen buah melon ini sudah kita rencanakan. Kita ambil panen bulan puasa karena permintaan buah sangat tinggi khususnya melon,” kata Petani buah melon Abdul Aziz saat ditemui di Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Senin (4/4).
Dengan luasan lahan sepertiga hektar dengan jumlah 3.000 tanaman melon jenis pertiwi. Pada panen di bulan Ramadan kali ini, ia mengakui hasil panennya tidak sesuai harapannya.
“Hari Jumat kemarin sudah panen sekitar 1,6 ton. Untuk panen hari ini belum kami timbang. Panen ini memang tidak sesuai harapan karena terkendala musim yang berubah - rubah. Musim sekarang terlalu panas dan tiba - tiba hujan, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman,” ungkapnya.
Namun, ujarnya, karena harga melon saat bulan Ramadan cukup stabil dikisaran Rp9 ribu per kilogram, sehingga masih tetap mendapat untung walau tidak banyak.
“Melon ini, kita jual di pengepul buah Wiradesa Kabupaten Pekalongan dengan harga Rp9 ribu per kilogram,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang Sutadi mengatakan, buah semangka, melon dan timun suri merupakan komuditas holtikultura yang banyak dibudidayakan petani di Kabupaten Batang saat menjelang bulan Ramadan.
“Saat ini sudah masuk musim panen. Tanamam semusim itu untuk kesesuaian lahan di bawah 400 Mdpl yang terbentang dari wilayah Batang Utara yakni Kecamatan Gringsing, Banyuputih, Subah, Tulis, Kandeman, Batang dan Kecamatan Warungasem,” jelasnya.
Sentra tanaman buah semusim itu berada di Kecamatan Gringsing dan Warungasem. Tanaman melon, semangka dan buah timun suri menjadi agenda tahunan para petani untuk meraup keuntungan banyak di bulan Ramadan.
“Petani yang menanam melon memang petani khusus. Selain rasa yang dibutuhkan tapi juga tekstur ataupun penampakan warna sangat menentukan harga,” terangnya.
Ia pun menyebut bahwa saat ini musim yang paling baik bagi petani, yakni sesuai harga dan produktivitasnya juga sesauai harapan.
“Kami lewat Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan terus melakukan pendampingan untuk budidaya tanaman semusim, agar ditanam sesuai tempo dan waktu panen yang harganya kompetitif,” pungkasnya.