Polewali Mandar - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Yayasan Smile Train Indonesia, IDI Kabupaten Polman, PDUI Kabupaten Polman, dan RSUD Wonomulyo kembali menggelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit di RSUD Wonomulyo, Jumat hingga Sabtu (20-21/5).
Sebanyak 19 orang pasien yang melakukan pendaftaran, screening dan pemeriksaan laboratorium sebagai prosedur sebelum melakukan operasi, 14 orang pasien diantaranya dapat dioperasi, 5 orang tidak hadir.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Suaib Nawawi, dalam keterangannya, menyambut baik kegiatan ini. Dirinya mengapresiasi tim Yayasan Smile Train yang telah mendedikasikan perjuangan bagi para pasien yang ada di Polewali Mandar.
“Operasi bibir sumbing ini dilaksanakan dengan kerja sama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dengan Smile Train. Jadi ini merupakan kegiatan yang sudah keenam kalinya kita laksanakan. Saya sangat mengapresiasi teman-teman dari Yayasan Smile Train atas dedikasi, perjuangan untuk memberi senyum pada setiap anak yang mengalami masalah bibir. Harapannya, tentu semua masyarakat bisa memfasilitasi anak-anak yang mengalami bibir sumbing untuk mendapatkan pelayanan pada kegiatan operasi bibir sumbing pada hari ini dan besok," kata Suaib Nawawi.
Sementara itu, Direktur RSUD Wonomulyo dr. Mustaman mengatakan, bakti sosial operasi bibir sumbing dan celah langit-langit ini merupakan pengobatan paling utama agar kembali dapat berfungsi dengan baik, dan proses pendataan dan operasi bagi para pasien terbuka bagi seluruh masyarakat karena merupakan kegiatan kemanusiaan.
“Kenapa dilaksanakan, karena operasi ini merupakan salah satu pengobatan yang paling utama dalam pembetukan celah-celah bibir yang terbentuk pada mulut dan tujuannya itu untuk memperbaiki celah-celah mulut, sehingga dapat berfungsi dengan baik. Cakupannya itu, dimana saja di seluruh Indonesia ini. Jadi ada dari Mamuju Tengah, Matra bahkan ada dari Kalimantan. Siapapun yang mendaftar kita tetap layani karena ini adalah kemanusiaan, tetap kita prioritaskan mereka untuk bisa hidup seperti orang normal,“ pungkas Mustaman.