Indramayu - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 pada 29 Juni 2020 akan dijadikan sebagai momen untuk menjaring akseptor KB baru sebanyak satu juta orang secara nasional. Bukan hanya itu, momen Harganas 2020 juga dijadikan upaya untuk memperkuat komitmen dalam melakukan Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Untuk mencapai tujuan itu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), TP PKK dan TNI mengadakan pelayanan KB bagi pasangan usia subur di puskesmas dan bidan praktik mandiri secara maraton. Dari target satu juta akseptor itu, Kabupaten Indramayu menargetkan 28.765 orang.
Kepala DPPKB Kabupaten Indramayu Tri Nani Rochaeningsih menjelaskan, peringatan Harganas 2020 akan diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah layanan KB yang dilakukan secara masif sampai ke desa-desa.
"Layanan KB yang dilakukan DPPKB secara masif ini untuk mencegah lonjakan kehamilan di masa pandemi COVID-19. Hal ini karena kehamilan di masa pandemi ini sangat berbahaya," ujar Tri Nani.
Ditambahkan Tri Nani, masa reproduksi yang bagus untuk seorang ibu adalah usia 21-30 tahun, lebih dari itu memiliki kondisi risiko tinggi. Oleh karena itu bagi pasangan subur agar tetap memperhatikan kesehatannya.
Sejauh ini jumlah peserta KB aktif di Indramayu, lanjut dia, hampir mencapai 70 persen dan didominasi dari kalangan perempuan yang menggunakan kontrasepsi KB non metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berupa suntik, sedangkan laki-laki hanya sekitar 3 persen yang menggunakan alat kontrasepsi KB kondom dan vasektomi.
"Hingga saat ini sebagian besar pasangan subur di Indramayu lebih menyukai pemakaian kontrasepsi KB suntik, padahal untuk menghemat biaya dapat menggunakan MKJP seperti IUD dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun atau Implan dengan jangka waktu kehamilan sampai 3 tahun," ujarnya.