Batang – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI segera mematikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) secara serentak pada bulan November mendatang. Sarana prasarana seperti Set Top Box (STB) mulai disiapkan bagi keluarga yang tergolong kurang mampu sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kemenkominfo telah menunjuk 11 stasiun televisi untuk membantu pendistribusian STB kepada keluarga kurang mampu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang Triossy Juniarto mengatakan, Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan data penerima STB mengacu pada DTKS.
“Berdasarkan DTKS dari Dinas Sosial, warga yang berhak menerima STB sebanyak 492.780 orang,” katanya usai mengikuti Sosialisasi ASO dari Menteri Kominfo secara virtual, di Ruang Analitic, Diskominfo Kabupaten Batang, Jumat (3/6).
Ia menjelaskan, untuk jumlah penerima di Kabupaten Batang belum bisa diketahui karena seluruhnya ditentukan oleh pemerintah pusat.
“Pemerintah telah menyiapkan 1 juta STB untuk masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Ia memastikan dalam waktu dekat akan segera mengirimkan surat kepada Kemenkominfo RI terkait DTKS yang ada di Kabupaten Batang.
“DTKS itu supaya menjadi acuan Kemenkominfo untuk mengalokasikan STB kepada warga Batang. Semoga bisa terpenuhi, semua warga yang terdata di DTKS mendapat STB gratis,” tegasnya.
Diskominfo juga tengah menyiapkan langkah sosialisasi untuk mendukung migrasi dari siaran analog ke digital, dengan pembuatan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang disiarkan melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Abirawa FM, infografis yang disampaikan di berbagai platform digital dan media lainnya.
“Bulan November nanti siaran analog dimatikan, sehingga masyarakat yang akan mengakses televisi harus memasang STB,” ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan bagi warga yang tergolong ekonomi menengah ke atas dapat membeli secara pribadi.
“Di pasaran harga satu unit STB berkisar Rp200 ribu,” ujar dia.
Sementara itu, penyuluh sosial muda Dinas Sosial Batang Asmo Widodo menerangkan, melihat DTKS se-Kabupaten Batang dengan jumlah yang cukup banyak, sedangkan STB yang akan dibagikan hanya satu juta unit untuk seluruh Indonesia, tentu tidak dapat mencukupi.
“Ya jadi kita mengalir saja, berapa unit yang diterima dari pusat akan kita bagi ke kecamatan atau desa,” tandasnya.