Wonogiri - Semangat menulis yang dikobarkan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) termasuk dari Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah tercermin dari program Satu Guru Satu Buku (Sagusaku).
Melalui program Sagusaku, selain untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menulis, sekaligus sebagai wadah para siswa untuk gerakan literasi sekolah.
Sekretaris IGI Wonogiri, Eko Siswanto di sela kegiatan Pelatihan Sagusaku Angkatan III, di Wonogiri, Selasa (18/12), mengatakan Sagusaku merupakan program literasi yang bertujuan agar para guru bisa mengeluarkan ide-idenya menjadi sebuah tulisan dan memotivasi para anak didiknya
Terkait konsep literasi secara umum, Eko mengatakan, tidak ada batasan dalam membuat judul atau tema.
"Untuk temanya disesuaikan, bisa buku tentang pendidikan, fisik dan nonfiksi, semua tidak ada batasan. Jadi konsepnya adalah literasi secara umum," ujar Eko.
Eko menambahkan, melalui pelatihan Sagusaku, diharapkan agar guru dapat mendorong siswanya untuk berkarya dalam tulisan seperti dengan media Satu Kelas Satu Buku (Salassaku).
Pembuatan naskah tulisan ditargetkan selama dua bulan pascapelatihan. Nantinya tim akan selalu mengevaluasi di setiap akhir kegiatan. Pelatihan bukan titik berat IGI, namun pendampingan pascapelatihan yang terpenting.
Eko Siswanto mengatakan, IGI Kabupaten Wonogiri memiliki koleksi sekitar 200 lebih karya guru dalam pelatihan Sagusaku, bahkan beberapa guru juga sudah mendorong anak didiknya menulis pada program Salassaku.