Tabanan - Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menghadiri Seminar yang digelar oleh PT.HM. Sampoerna Tbk, yang bertajuk "Perempuan, Kreativitas dan Wirausaha di Era Digital".
Bupati Eka dipercaya menjadi salah satu narasumber atau pembicara dalam seminar yang diselenggarakan di Wantilan Taman Gong Perdamaian Kertalangu, Denpasar, Bali, Minggu (16/12).
Selain Bupati Eka, dalam acara yang dipandu oleh Henny Susanto selaku Head of Commercial Business Development PT.HM. Sampoerna Tbk, turut hadir Dekranasda Kementerian UMKM, Ibu Viktoria mewakili Ibu Bintang Puspayoga, Dekranasda Provinsi Bali, I Nyoman Widarti dan Bupati Karangasem, I.G.A. Mas Sumantri.
Dalam kesempatan itu, Bupati Eka mengungkapkan rasa bangganya bisa menghadiri pertemuan tersebut karena bisa menjadi ajang sharing dan berbagi pengalaman.
"Saya bisa berbagi pengalaman, sharing cerita, bagaimana wanita indonesia, khususnya di Bali memberikan manfaat bagi para pendengar atau para peserta yang hadir," ujar Bupati Eka.
Bupati peraih Harmony Award tersebut menjelaskan bahwa di era digital seperti saat ini, kita semakin dimanjakan dengan segala sesuatu yang serba online.
"Sekarang zaman dimana orang itu sudah tidak mau antre, panas-panasan, capek dan mau cepat. Dan ini merupakan suatu kesempatan yang harus dimanfaatkan, situasi dimana dunia media sosial juga sedang 'hits' seperti sekarang ini," jelas Bupati Eka.
Bupati Eka mencontohkan, saat ini kebanyakan orang sudah belanja lewat online, bahkan hingga membeli hal-hal atau barang sekecil memanfaatkan toko online.
"Semua orang lebih nyaman dan nikmat belanja online. Ini tandanya bahwa kita harus paham bahwa masyarakat ingin praktis, tinggal mengeluarkan hp (handpone) apa yang kita inginkan cepat sampai rumah," pungkas Eka.
Oleh sebab itu, Bupati Eka menekankan khususnya kepada kaum perempuan khususnya di Tabanan untuk mengambil kesempatan dalam memanfaatkan tren berbelanja online.
"Buat senyaman mungkin. Itu teknik simple yang kalian bisa lakukan. Intinya adalah jangan pernah takut mencoba. 'Do something now, from now', perlihatkan apa yang harus kita lakukan, apa yang kita mau buat dan langsung lakukan itu," pesan Bupati Eka.
Dijelaskannya, perempuan harus jeli memilih produk yang sedang naik daun atau 'hits', misalnya kuliner. Semakin aneh namanya maka akan semakin dicari oleh orang-orang. Dan buat sesuatu yang dikemas dengan nama yang bagus sehingga berbeda dari produk-produk lain yang ada saat ini.
Bupati Eka menjelaskan bahwa di Tabanan ada 90 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengkoordinir UMKM yang dikelola ibu-ibu rumah tangga, anak muda dan lainnya. Semua produknya dijual melalui perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Tabanan yakni PD. Dharma Santika yang bekerjasama dengan toko modern.
Bupati Eka meminta semua pihak untuk tidak meremehkan UMKM yang ada di sekitar kita karena bisa menjadi peluang bisnis terutama memanfaatkan jejaring online. Sebagai contoh di Tabanan, dengan produk unggulan beras merah, tidak hanya jadi beras merah tapi juga jadi teh beras merah.
"Nah itu, 100 gram saja harganya Rp25 ribu, bayangkan kalau jual hanya beras merah saja belum tentu segitu harganya. Itu kembali dari kreativitas kita, yang penting ada niat dan mau berusaha," ujar Bupati Eka memotivasi. (humastabanan)