Poso - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, dalam rangka menjadi pembicara utama kegiatan Seminar Kebangsaan di aula Universitas Kristen Tentena (Unkrit), Jumat (17/6).
Dalam kunjungannya, Gus Menteri, sapaan akrabnya, disambut secara adat pekasiwia oleh Bupati Poso Verna GM Ingkiriwang di hotel Ancyra.
Mendes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa berbagai permasalahan bangsa tidak akan pernah selesai, yang terpenting adalah menyadari bahwa ada masalah penting yang harus diselesaikan.
"Bagaimana kita menyelesaikan masalah? Tentunya adalah memahami dalam segala bentuk permasalahan yang ada, karena dalam setiap masalah pasti punya potensi. Keseimbangannya antara potensi dan masalah ini pada akhirnya kita menjadikan masalah bukan seperti masalah kemajemukan tetapi masalah adalah sebagai sebuah tantangan," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Poso Verna GM Ingriwang yang hadir sebagai narasumber/pemateri, mengatakan bahwa ketergantungan negara berkembang terhadap negra maju dalam banyak serta kemajuan teknologi informasi multimedia dapat merusak nilai-nilai sosial budaya lokal, serta berpotensi merusak semangat keberagaman, juga melalui sosial media banyak orang atau kelompok menyebarkan isu negatif atau berita bohong atau ;hoaks' yang cenderung mengancam terjadinya perpecahan dikalangan masyarakat.
Baik Mendes PDTT dan Bupati Poso, mengajak seluruh peserta khususnya para mahasiswa untuk memiliki semangat dan nilai daya saing yang tinggi, keimanan yang kuat, serta semangat nasionalisme yang tinggi guna membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia khususnya Poso. Mahasiswa juga harus mampu melihat jauh kedepan dan mampu berpikir kreatif, serta inovatif.
.
Diakhir materinya Bupati Verna berpesan kepada anak-anak muda, khususnya mahasiswa jangan menyalahgunakan medsos sebagai tempat untuk menghina bangsanya, daerahnya sendiri.
"Kita harus bangga terhadap bangsa kita, Indonesia, serta harus mencintai produk produk-produk nasional," pungkasnya.