Batang - Palang Merah Indonesai (PMI) Kabupaten Batang terus melakukan ekspansi kegiatan sosial dalam penanggulangan kemiskinan. Melalui Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dimulai tahun 2017, hingga sekarang totalnya sudah sekitar 105 unit rumah yang direhabilitasi.
“Dari tahun 2017 program ini terus dikembangkan, dari mulai target tiap kecamatan satu rumah, hingga kini Juni tahun 2022 tiap kecamatan bisa sampai tiga rumah, itu tergantung survei di lapangan apakah layak kita bantu,” kata Kepala Markas PMI Kabupaten Batang Kusnadi saat ditemui di Desa Ngadirejo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Senin (27/6).
Dijelaskannya, sasaran penerima bantuan RTLH berdasarkan beberapa kriteria. Diantaranya dilihat kondisi rumah atap, lantai dan dinding (Aladin). Lalu, dari sisi kesehatan dilihat dari minimnya ventilasi dan tidak ada fasilitas toilet.
“Dasar itulah yang menjadi pertimbangan kita untuk menyalurkan RTLH. Tentunya kita juga meminta rekomendasi dari pengurus PMI Kecamatan yang bersangkutan, sehingga program ini tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PMI Batang Achmad Taufiq mengatakan, program bedah rumah tahun ini sudah 50% yang dikerjakan dari dari target 30 rumah.
“Program PMI di tahun ini sudah menyasar di tiap kecamatan di Kabupaten Batang. Dari 15 kecamatan. Program RTLH sudah dikerjakan di Kecamatan Batang, Limpung, Kandeman, Gringsing, Pecalungan, Bawang, Tersono, Reban dan Blado,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa, program RTLH semula diberikan untuk satu rumah tiap kecamatan. Namun pihak kecamatan menyarankan agar lebih dari satu rumah, karena banyaknya rumah yang perlu direhab.
“Tahun ini dari Januari sampai dengan Juni, kami sudah merehab 18 Rumah Tidak Layak Huni,” katanya
Permintaan, lanjut dia, RTLH dari masyarakat makin banyak, masyarakat merasakan program ini sangat efektif, ketika digarap oleh PMI. Setiap kecamatan sekarang banyak yang mengajukan dua bahkan lebih.
“Semua komponen seperti anggota Polsek, Koramil dan relawan PMI bekerja sama untuk membantu, sehingga makin ringan dan mempercepat proses bedah rumah,” ungkapnya.
Salah satu penerima manfaat dari program RTLH Warga Desa Ngadirejo, Juhari sangat mengapresiasi program ekspansi sosial PMI dalam penanggulangan kemiskinan.
“Kami sangat senang sekali di bantu dari PMI Batang. Rumah saya dulunya pakai kayu dan hampir roboh, bocor dan sangat khawatir ketika hujan. Alhamdulilah berkat PMI kini sudah pakai batu bata dan rumahnya bagi saya sudah sangat layak,” pungkasnya.