Batang – Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Batang bersama sejumlah petugas kesehatan hewan memaksimalkan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hingga mencapai target 300 ekor sapi sehat per hari dari alokasi 3.000 vaksin dengan capaian sebanyak 1.699 dosis.
“Ternak yang sudah terpapar tidak divaksin, karena vaksin itu memang diperuntukkan bagi ternak yang masih sehat. Sedangkan ternak yang sakit diberikan pengobatan intensif oleh tim khusus,” jelas Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkanak Batang Syam Manohara, saat ditemui di Kantor Dislutkanak, Kabupaten Batang, Senin (4/7).
Menurut Syam, sebanyak 100 dosis vaksin setelah dibuka harus segera diberikan kepada desa-desa zona hijau terhadap persentase sapi terpapar PMK. Hal ini merupakan kewajiban petugas dalam mencari desa zona hijau untuk mencapai target karena persentase wilayah zona merah dan hijau di Kabupaten Batang sebesar 60 persen dan 40 persen.
“Desa itu harus benar-benar tidak ada sapi ternak yang pernah terpapar PMK. Kalau ditemukan ada satu ekor sapi yang terpapar PMK, proses vaksinasi dibatalkan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga memastikan pengobatan terhadap sapi terpapar dilakukan oleh tenaga kesehatan hewan yang kompeten.
“Selama proses pengobatan harus didampingi secara intensif oleh medis veteriner,” ujarnya.
Ia menambahkan, perkembangan kasus PMK berdasarkan data yang diperoleh Minggu (3/7), yakni suspek 950 ekor dan ternak yang sembuh sebanyak 290 ekor sapi.
“Kami masih terkendala jumlah obat antibiotik yang persediaannya mulai menipis, sehingga proses kesembuhan agak melambat,” pungkasnya.