Ngawi - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan revitalisasi Benteng Pendem rampung enam bulan ke depan.
Hal itu disebutkan dalam peninjauan bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Ngawi, Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)Jatim dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Kementerian PUPR menerapkan Adaptive Reuse Concept atau mengembalikan fungsi bagian dalam bangunan namun tetap mempertahankan orisinalitas nilai budaya serta peninggalan sejarah ketika merevitalisasi benteng peninggalan Belanda ini.
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono bahwa hal ini harus diasistensi dan dikomunikasikan dengam BPCB, agar tidak merusak keaslian dan prinsip - prinsip pelestarian bangunan cagar budaya sebagai edukasi masyarakat.
"Benteng Pendem memiliki potensi yang besar sebagai destinasi wisata di Kabupaten Ngawi. Melalui pemugaran sekaligus revitalisasi ini dapat meningkatkan pariwisata khususnya di kawasan Benteng Van Den Bosch," lanjutnya.
Sedangkan Kepala BPPW Jatim Reva Sastrodiningrat mengatakan untuk saat ini, progres pekerjaan keseluruhan sampai dengan bulan Juli 2022 mencapai 90,99 persen.
"Fokus utamanya adalah perbaikan serta penambahan struktur bangunan, pekerjaan arsitektur di tiga belas bangunan di area Benteng Pendem, dan penataan area outdoor berikut penambahan infrastruktur," terangnya.
Sementara, Kepala BPCB Jatim Andi Muhammad Said juga merinci revitalisasi di kawasan Benteng Pendem berkaitan dengan drainase saluran air yang mengikuti sistem pengairan Belanda dan memilih tanaman yang tidak merusak cagar budaya dan lebih menonjolkan tanaman endemik di Ngawi.
"Kami juga menerima masukan dari Menteri serta pihak terkait supaya saat Benteng Pendem diresmikan tetap bernuansa teduh dan nyaman dengan memilih tanaman yang tidak merusak cagar budaya, seperti melihat kondisi akarnya," ujarnya.
Kedepannya, Bupati Ngawi Ony Anwar menginginkan pascarevitalisasi Benteng Pendem mampu memberikan dampak besar bagi masyarakat Kabupaten Ngawi, terutama pada sektor wisata, kegiatan perekonomian, dan meningkatkan edukasi melalui bangunan bersejarah.
Hadir dalam kegiatan ini, Maretha Ayu Kusumawati Kabag Humas dan HAL Biro Komunikasi Publik PUPR, dan Any Virgyani, Kasatker Wilayah 2 BPCB Jatim.