Madiun – Peringatan khas bulan Suro di Kota Madiun terus berlanjut. Berbagai perguruan pencak silat di Kota Pendekar telah menggelar berbagai acara masing-masing. Terbaru Paguyuban Persaudaraan Setia Hati yang menggelar kegiatan Suran, Sabtu (13/8) malam. Wali Kota Madiun Maidi hadir memenuhi undangan dan memberikan sambutan.
Maidi mengatakan, kegiatan Suro merupakan momentum untuk mengingat para sesepuh dulu. Momentum untuk mengenang para pendahulu dan meneladani apa yang sudah dilakukan. Hal itu perlu sebagai pembelajaran demi kehidupan yang lebih baik ke depan.
‘’Masa lalu sudah tidak bisa diubah. Tetapi masa depan masih bisa kita ubah. Apa yang sudah berlalu harus dikenang untuk pembelajaran ke depan,’’ kata Maidi.
Wali Kota Maidi juga mengucapkan terima kasih kepada paguyuban yang telah banyak berkontribusi kepada Kota Madiun, baik melalui masukan yang membangun hingga turut menjaga kondusifitas di Kota Pendekar. Apalagi, SH Panti 1903 merupakan perguruan pencak silat tua di Kota Madiun dan vanyak teladan yang diberikan.
‘’Perguruan ini tua dan bisa dituakan tetapi penampilan muda. Artinya, tetap mengikuti perkembangan zaman namun disikapi secara dewasa,’’ imbuhnya.
Maidi menambahkan Kota Madiun cukup banyak perguruan pencak silat. Pun, satu dengan yang lainnya berbeda. Namun, perbedaan tidak boleh menjadi perdebatan. Tidak boleh menjadi akar permusuhan. Sebaliknya, perbedaan wajib dimaknai kekayaan yang menyimpan potensi besar.
‘’Kita boleh beda tetapi bukan untuk permusuhan. Justru dengan perbedaan menambah kekayaan kita,’’ ungkapnya.
Terakhir, Maidi mengajak untuk selalu menjaga Kota Madiun dari segala macam ancaman yang merugikan. Dari ancaman perpecahan. Kota Madiun harus selalu kondusif. Aman dan nyaman untuk siapa saja. Baik untuk warga kota maupun para wisatawan yang datang.
‘’Saya titip untuk ikut menjaga kota kita ini. Ini kota kita, tempat tinggal kita. Kota ini harus aman dan nyaman,’’ pungkasnya.