Jakarta - Masih minimnya literasi masyarakat terhadap statistik menjadi 'tembok' penghalang bagi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menyosialisasikan program-programnya. Terlebih, BPS ditunggu agenda besar Sensus Pertanian 2023 dan mendukung pemerintah mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Hal itu dikatakan Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan BPS Kadarmanto bersama Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum Margaretha Ari Anggorowati, saat media visit ke Kantor Antara Digital Media di Jakarta, Kamis (8/9).
Menghadapi Sensus Pertanian 2023, dikatakan Margaretha, BPS memandang perlunya menggandeng Antara Digital Media sebagai mitra sosialisasi program-program untuk menyasar segala segmen masyarakat.
"Masyarakat harus 'dibom' dengan informasi program-program BPS agar agenda besar sensus berjalan sukses," ujarnya.
Margaretha mengaku tertarik dengan media anti mainstream yang dimiliki anak usaha Perum LKBN ANTARA tersebut.
"Selama ini penyebaran informasi yang kami lakukan hanya terbatas pada press release yang diberikan ke teman-teman media untuk ditayangkan di media elektronik, cetak maupun online. Namun, Antara Digital Media memiliki sesuatu yang berbeda, yaitu penyebaran informasi melalui media luar ruang (DOOH)," ujarnya.
Ke depan, Margaretha mengatakan, layanan informasi publik Antara Digital Media yang tersebar di seluruh daerah Indonesia diharapkan menjadi kunci sukses program-program BPS.
Sementara itu, CEO Antara Digital Media Darmadi menyambut baik rencana sinergi dengan BPS.
"Kami siap menjadi mitra sosialisasi program-program BPS. Tinggal nanti bagaimana teknis kerja samanya, baik itu konten maupun agenda setting untuk ditayangkan di media-media yang kami miliki," pungkasnya.