Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam atas gugurnya dua orang prajurit terbaik TNI AL yang mengalami kecelakaan pesawat dan tenggelam di Selat Madura saat melaksanakan latihan Air Defence Exercise (ADEX) pada Rabu (7/9).
Dua penerbang yang gugur tersebut adalah Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi dan Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila.
Sebagaimana diberitakan, pesawat udara jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI Angkatan yang jatuh di perairan Selat Madura tersebut telah ditemukan dan dievakuasi hari Kamis (8/9). Kerangka pesawat latih TNI Angkatan Laut tersebut ditemukan dan dievakuasi dari kedalaman 15 meter Selat Madura.
“Atas nama pribadi, Gubernur Jawa Timur, dan masyarakat Jawa Timur secara umum, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya dua putra terbaik bangsa Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti,” tutur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (9/9).
“Sesungguhnya mereka tidak jatuh, mereka terbang tinggi menghadap Sang Pencipta Alam Semesta. Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun,” tulis Khofifah di akun instagramnya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mendoakan agar putra terbaik bangsa tersebut dipanggil Allah SWT dalam keadaan khusnul khatimah lantaran gugur saat menjalankan tugas. Khofifah juga mendoakan agar seluruh amal kebaikan dua penerbang TNI AL yang gugur tersebut diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Tidak hanya itu Gubernur Khofifah juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan. Terlebih untuk istri Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi yang kini tengah hamil 8 bulan.
“Semoga semua amal ibadah keduanya diterima Allah SWT dan beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Pun, dengan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin Aamiin ya rabbal alamin,” pungkas Khofifah.
Sebagaimana diberitakan, kronologi jatuhnya pesawat G-36 Bonanza T-2503 di perairan \Selat Madura terjadi saat pelaksanaan latihan Air Defence Exercise (ADEX) Siaga Armada II bersama dengan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di jajaran Komando Armada II.
Dalam latihan tersebut, pesawat Bonanza disimulasikan sebagai unit penyerang dengan skema antiserangan udara.
Sesuai informasi ketika pesawat yang dipiloti Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co-pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, pukul 08.45 WIB. Sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan lost contact di antara Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB.