Dumai - Dinas Komunikasi dan Informatika se Provinsi Riau mengikuti kegiatan Pelatihan Literasi Media (News Literacy Training) untuk publik, di Hotel Pangeran, Sabtu (24/6).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Cek Fakta yang didukung oleh Google News Initiative tersebut berlangsung selama dua hari yang bertujuan untuk memperkuat pengetahuan dan keterampilan publik mengatasi informasi palsu (hoaks) maupun kesalahan informasi yang disebarkan.
Selain diikuti oleh Dinas Komunikasi dan Informatika di 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau, pesertanya juga ada yang berasal dari berbagai media online, organisasi mahasiswa, akademisi, serta pihak perusahaan yang memiliki tugas kehumasan.
Adapun pemateri dalam pelatihan ini, yaitu Rini Yustianingsih dari Solo Pos dan Arsito Hidayatullah dari Suara.com yang Keduanya merupakan trainer dari Google Cek Fakta.
Ketua AMSI Riau Ahmad S. Udi menjelaskan bahwa AMSI adalah organisasi perusahaan pers yang sangat konsisten memulihkan ekosistem bisnis media, terutama bisnis media digital yang sangat buruk.
"Kebebasan pers dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi dan kelompok, dan juga Disinformasi disebarkan tak hanya oleh pendengung alias buzzer tetapi juga dilakukan oleh media abal-abal," ucapnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat agar memahami literasi media supaya tidak menjadi korban penyebaran hoaks atau berita bohong yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.
"Masyarakat jangan mau menelan mentah-mentah informasi yang beredar, banyak berita hoaks yang ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu, terutama nanti pada tahun politik 2024, pastinya ini nanti akan membuat masyarakat menjadi terpecah belah menjadi beberapa kelompok, itulah pentingnya kita mencari tahu akan suatu kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu," tandasnya.