Sentani - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa kembali me-launching Karya Bakti Pembangunan Sentra Industri Kakao Tahun 2022 di Kampung Hanggai Hamong Distrik Namblong, Rabu (19/10), bersama Dewan Adat Suku (DAS) dan masyarakat adat setempat.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, melalui kerja sama itulah Kodam XVII Cenderwasih bersinergi dengan masyarakat adat dalam hal ini petani di kampung-kampung baik di sektor pertanian maupun kelautan dan perikanan.
"Kali ini kunjungan bapak pangdam ke Kabupaten Jayapura langsung ke kebun kakao. Ini pertanda bahwa TNI khususnya Kodam XVII Cenderawasih benar-benar manunggal dengan masyarakat dan kita sudah saksikan di kampung bersama-sama masyarakat adat,”ujarnya.
Dikatakannya, pemda bersama Kodam XVII Cenderawasih terus bergandengan tangan kedepan merencanakan hal-hal besar untuk kesejahteraan rakyat di Papua. Apalagi dengan kehadiran masyarakat adat khususnya Dewan Adat Suku dalam program kegiatan pertanian seperti ini membuktikan sinergitas untuk terus menggalang percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat adat di Papua.
“Program-program pertanian dan perkebunan seperti ini akan di kelolah oleh Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA) bergandengan tangan dengan TNI dan kita semua untuk bangun Papua yang maju dan sejahtera,” imbuhnya di sela kegiatan yang diwarnai dengan tanam bibit kakao dan panen jagung bersama.
Bupati Mathius mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Pangdam XVII Cenderawasih dan semua jajaran yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura sebagai suatu spirit baru bagi masyarakat adat di kampung untuk bangun Papua dan Indonesia seutuhnya.
Senada dengan pernyataan bupati, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengatakan, kegiatan seperti ini sangat positif untuk kesejahteraan masyarakat adat.
“Suatu kehormatan dan kebahagian bisa hadir bersama bapak Bupati Jayapura dan masyarakat adat di sini. Kegiatan pertanian seperti ini sangat positif sebagaimana dipaparkan tim mengenai usaha ini. Sepanjang Kodam XVII Cenderawasih ada di Bumi Papua barang ini harus jadi. Kita ini anak-anak adat, saya lihat semangat bersama masyarakat adat ini luar biasa akan suatu harapan untuk kita wujudkan bersama,” ujarnya.
Dengan demikian Pangdam mengingatkan bahwa untuk mencapai harapan butuh kerja keras dan sungguh-sungguh.
“Saya ingat dulu penyuluh-penyuluh kita selalu ada di kebun, nanti kalau penyuluh tidak ada saya minta Babinsa selalu ada di kebun kasih pupuk, siram tanaman agar selalu dalam perawatan terutama pada masa-masa krisis harus benar-benar dijaga ibarat bayi harus perhatikan susu untuk dia bertumbuh. Jadi itu ya pak Babinsa saya minta dikawal,” pintanya.
Terkait adanya BUMMA disambut positif oleh Pangdam XVII Cenderawasi, karena pendekatan adat mengandung nilai-nilai dan norma-norma adat yang mendukung kegiatan pembangunan. Apalagi menyongsong event Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) ke-9 Kabupaten Jayapura yang sekaligus dengan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Ke Enam (KMAN VI) pada tanggal 24-30 Oktober mendatang akan nampak semangat masyarakat adat Nusantara secara khususnya masyarakat adat Tabi.
"Jadi kebersamaan dan kekompakan ini harus dibangun dari suatu ikatan adat ini menjadi suatu nilai tambah untuk kesejahteraan masyarakat adat, meskipun saat ini kita belum merasakan baik kesejahteraan itu saya yakin kedepan kita punya anak cucu akan menikmati setiap jerih payah yang kita lakukan ini,” katanya sembari meyakinkan bahwa KODAM XVII Cenderawasih akan selalu mendukung dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura khususnya masyarakat adat di kampung-kampung.