Surabaya - Sebanyak delapan festival kebudayaan yang telah rutin menjadi agenda pariwisata di Jawa Timur masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023.
"Jatim menjadi provinsi dengan penyumbang festival terbanyak nasional dalam KEN 2023. Semoga ini membawa kebaikan dan keberkahan bagi masyarakat Jatim karena mampu mendorong dan menggerakkan ekonomi daerah," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu (1/2).
Sebagaimana diumumkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), delapan festival di Jatim yang masuk KEN 2023 yaitu Jember Fashion Carnival, Festival Reog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food, dan Festival Musik Tradisional Rontek Pacitan.
Khofifah optimistis kinerja sektor pariwisata Jatim akan tumbuh positif sepanjang tahun ini. Salah satunya didorong pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pascapandemi COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia.
"Ditambah, secara psikologis, masyarakat pun sangat haus untuk berwisata usai dihadapkan pada kondisi pandemi COVID-19," ujar dia.
Mantan Menteri Sosial itu berharap pelaku-pelaku wisata dan ekonomi kreatif dapat memanfaatkan secara maksimal momentum ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pemasaran paket wisata harus dilakukan secara kekinian. Selain itu fasilitas dan amenitas yang mendukung kegiatan pariwisata, seperti fasilitas makan cuci kakus/ MCK, hotel, tempat ibadah, restoran, tempat oleh-oleh, hingga sarana transportasi juga harus diperhatikan agar dapat memenangkan pasar," ujar dia.
Khofifah mengatakan, di luar delapan agenda pariwisata Jatim yang masuk KEN 2023, terdapat 254 kegiatan dari daerah kabupaten/ kota lainnya yang berskala regional, nasional hingga internasional. Mulai dari kegiatan festival budaya, fashion, karnaval, musik, kuliner, upacara adat, olahraga pariwisata dan pameran.
"Di tengah ketidakpastian global, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu tumpuan perekonomian daerah maupun nasional. Karenanya, momentum pemulihan pariwisata perlu terus dioptimalkan, antara lain melalui konsistensi kebijakan serta sinergi percepatan pemulihan dan pengembangan pariwisata yang menyasar wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara," tandas Khofifah.