Pemprov Jatim Catat Transaksi Rp251 Miliar dari Misi Dagang di NTB

Mataram - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat transaksi senilai Rp251 miliar dari misi dagang dan investasi yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).



"Misi dagang Provinsi Jatim dan NTB ini diikuti 172 pelaku usaha dari kedua provinsi," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis usai gelaran misi dagang di Mataram, Senin (27/2) petang.



Sebanyak 72 pelaku usaha di antaranya dari Provinsi Jatim. Terdiri dari 11 pelaku usaha yang difasilitasi Disperindag Jatim.



Selain itu 17 pelaku usaha difasilitasi organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim, OPD Kabupaten/Kota, serta Bank Jatim dan Bank UMKM.



Sebanyak 44 pelaku usaha lainnya mengikuti secara mandiri dari KADIN Jatim, KADIN Kabupaten Kediri, IWAPI Jatim, FORKAS Jatim, dan BUMD Jatim. Sedangkan dari Provinsi NTB diikuti sebanyak 100 pelaku usaha.



Pada kesempatan itu turut dilakukan berbagai penandatanganan kesepakatan (MoU) serta perjanjian kerja sama (PKS) antara instansi, perusahaan, maupun organisasi usaha antarkedua provinsi.



Khofifah mengatakan, dalam misi dagang ini tidak semata-mata mempertemukan antara penjual dan pembeli tapi juga disepakati kerja sama antar OPD, BUMD, serta institusi bisnis seperti KADIN, IWAPI dan HIPMI dari kedua provinsi.



"Ini menjadi bagian penguatan kita bersama bahwa masing-masing memang harus menguatkan sinergi, kolaborasi dan strong partnership," ujarnya.



Gubernur Khofifah optimistis ke depan hubungan dagang antara Jatim dengan NTB akan terus dan semakin meningkat.



Terlebih dengan adanya dukungan sektor pelayaran Long Distance Ferry (LDF) yang telah tersedia dari Jatim ke NTB melalui Pelabuhan Ketapang - Banyuwangi maupun Jangkar - Situbondo menuju Lembar - Lombok NTB.



"Saya harap peningkatan koneksitas LDF ini akan memudahkan proses hubungan dagang Jatim dan NTB," tandasnya. (Ant)