Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan sebagai gubernur peduli kesejahteraan aparatur desa dari Apdesi, Abpednas, dan PPDI.
Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada Khofifah dari Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Surta Wijaya didampingi Ketua Umum DPP Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Indra Utama, dan Ketua Umum DPN Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Widhi Hartono pada Peringatan Sembilan Tahun UU Desa di Area Parkir Timur, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3).
Atas penghargaan tersebut, Khofifah mengucapkan terima kasih sekaligus penghargaan setinggi-tingginya kepada para kepala dan perangkat desa serta masyarakat yang telah kerja keras memperkuat ketahanan ekonomi desa.
“Hal tersebut juga selaras dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang fokus untuk membentuk desa mandiri dan berdaya,” tambah dia.
Menurutnya, penghargaan tersebut sejalan pula dengan pencapaian status desa mandiri di Jawa Timur yang telah mencapai sebanyak 1.490 desa per Juli 2022. Bahkan, tambah Khofifah, dari total 6.238 desa mandiri di Indonesia, sebanyak 23,88 persen atau 1.490 desa mandiri ada di Jawa Timur.
"Alhamdulillah, capaian ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen kita semuanya untuk meningkatkan kualitas pembangunan pedesaan," kata dia.
Ke depan, Khofifah menyampaikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus mengoptimalkan berbagai program pembangunan di tingkat desa, terutama terkait dengan penguatan digitalisasi.
Berikutnya, Khofifah menyampaikan pedesaan di Jawa Timur memiliki potensi sangat besar untuk dimanfaatkan dalam memaksimalkan kemampuan yang ada di desa ataupun kemampuan masyarakatnya. Dengan demikian, desa tersebut akan berkembang dan menjadi desa mandiri.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak di Jawa Timur untuk berkolaborasi menjadikan desa di daerah tersebut menjadi lebih maju dan mandiri.
“Mari kita sama-sama berkolaborasi membangun 'strong partnership' (kemitraan yang kuat) untuk menjadikan desa di Jawa Timur lebih maju mandiri dan berdaya,” pungkasnya. (Ant)