Batang - Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 atau malam Satu Suro, Pemerintah Kabupaten Batang melakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa di Pendapa Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (18/7) malam.
Sebelum dilakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dikirab keliling wilayah kantor pemda setempat.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, pada malam Satu Suro ini menguri-nguri budaya penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dan Pagelaran Wayang Kulit.
“Penjamasan yang berarti memandikan, membersihkan dan merawat sebagai wujud terima kasih menandai karya generasi pendahulu tetap diketahui oleh generasi berikutnya. Dengan uri-uri budaya penjamasan Pusaka Tombak Abirawa mempunyai jaringan rasa ikatan batin terhadap sejarah dan makna dibalik benda pusaka,” jelasnya.
Pemilik benda pusaka sendiri dapat mengingat yang berhasil menciptakan karya seni budaya yang mempunyai nilai leluhur.
“Sehingga, penjamasan pusaka tidak sekedar membersihkan dan merawat benda pusaka saja, tetapi memahami nilai-nilai makna didalam benda pusaka tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo menyampaikan, malam ini melakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dan selain itu menjamas pusaka lainnya pada pagi hari.
“Jadi penjamasan ini membersihkan setiap setahun sekali dengan air kelapa dan bunga melati, pusaka tersebut direndam agar meghilangi minyak dan karat,” terangnya.
Benda pusaka yang dijamas ada 55 tombak, 14 keris dan 1 pedang. Diluar Tombak Abirawa yang disemayamkan di Kantor Pemkab Batang.
“Pada kegiatan malam Suro ini dilengkapi dengan Kirab Pusaka Tombak Abirawa yang dibawakan oleh ahli waris dan ada penyerahan langsung pusaka Tombak Abirawa oleh Pj Bupati Batang dengan Ahli Waris,” pungkasnya.