Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar terus berkomitmen mewujudkan Denpasar sebagai Kota Sehat. Beragam inovasi dan terobosan terus dioptimalkan guna mendukung hal tersebut.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekretaris Daerah Kota Denpasar IB Alit Wiradana saat mengikuti Verifikasi Lanjutan dari Tim Verifikator Kabupaten/Kota Sehat yang digelar secara virtual dari Kantor Walikota Denpasar, Senin (7/8). Turut hadir Ketua Forum Kota Sehat Kota Denpasar, I Gusti Putu Anindya Putra, perwakilan OPD dan stakeholder terkait lainnya.
Di hadapan Tim Verifikator Pusat Penilaian KKS 2023, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan, terkait dokumen adminitrasi, inovasi dan keberhasilan penyelenggaraan Kota Sehat di Kota Denpasar. Diman, melalui verifikasi lanjutan ini, Pemkot Denpasar terus menyempurnakan beberapa dokumen yang dibutuhkan oleh Tim Verifikator Pusat, agar data Kota Sehat Wistara ini lebih baik.
Lebih Lanjut Wawali Arya Wibawa menyampaikan, terdapat sembilan tatanan yang menjadi penilaian, di antaranya tatanan kehidupan masyarakat Sehat Mandiri, Permukiman dan Fasilitas Umum, Satuan Pendidikan, Pasar, Tempat Pariwisata, Transportasi dan Tertib Lalu Lintas, Perkantoran dan Perindustrian, Perlindungan Sosial, dan Penanggulangan Bencana.
"Untuk mewujudkan Kota Sehat kami telah menyusun regulasi yang mendukung implementasi 9 tatanan kota sehat. Regulasi yang kami susun mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi kota sehat," ujarnya.
Dari sisi kolaborasi kelembagaan, kata Arya Wibawa, Kota Denpasar telah memiliki Forum Kota Sehat (FKS), Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) dan Kelompok Kerja (Pokja) Sehat yang ada di 43 Desa/Kelurahan. Lembaga-lembaga ini sudah dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan (SK).
"Dalam penanganan stunting kami terus melakukan percepatan penurunan, Data prevalensi Stunting pada balita di Kota Denpasar yang diperoleh berdasarkan Survey Status gizi Indonesia (SSGI) mengalami penurunan penurunan yaitu tahun 9% pada 2021 menjadi 5,5% pada tahun 2022," ujarnya.
Dalam mewujudkan Kota Sehat dari Kemenkes, sejumlah tantangan juga dihadapi oleh Kota Denpasar. Meski demikian, beragam inovasi dan solusi juga terus dioptimalkan.
Kadek Agus mengungkapkan, Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk mewujudkan Swasti Saba Wistara Kota Sehat 2023. Hal ini tak lepas dari kuatnya dukungan regulasi dan kelembagaan pemerintah daerah, baik kota dan provinsi, dan adanya pemenuhan sumber daya, kolaborasi Pentahelix, serta inovasi sebagai langkah percepatan.
"Kami optimistis Kota Denpasar meraih kembali penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara," paparnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Kota Denpasar I Gusti Putu Anindya Putra mengaku senantiasa siap bersinergi bersama Pemkot Denpasar mewujudkan predikat Kota Sehat Swasti Saba Wistara dari Kemenkes RI pada 2023.
"Selama ini kami sudah melakukan komunikasi, koordinasi, bahkan monitoring dan evaluasi," tutur Anindya Putra.