Polewali Mandar - Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar melepas mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Kolaboratif Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Angkatan I yang siap mengabdi, di halaman Kantor Bupati Polman, Selasa (8/8).
Program KKN Kolaboratif Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif melibatkan enam lembaga pendidikan perguruan tinggi, diantaranya Unasman, IAI DDI, Stikes Biges, STAIN Majene, STIEB Polman, dan ITBM.
Bupati AIM mengatakan, pihaknya sangat mendukung program KKN Kolaboratif antara pemda dan perguruan tinggi dalam rangka pembangunan Kabupaten Polewali Mandar yang lebih baik, sehingga tugas pemerintah yang belum terlaksana dapat dilaporkan oleh mahasiswa KKN berupa bukti foto, video dan laporan lainnya.
“Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melaksanakan kerja sama bersama enam universitas untuk melaksanakan KKN Kobaloratif agar apa pesan dari pemerintah dan program dari masing-masing Perguruan Tinggi bisa saling membantu, seperti pekerjaan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa KKN kita berkoordinasi dengan Dinas Sosial, terkait masalah administrasi desa bisa berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, begitupun dengan masalah stunting, kemiskinan ekstrem, anak putus sekolah, masalah pembangunan di desa yang belum terselesaikan itu makanya mahasiswa bisa membuat seperti foto, video untuk dilaporkan ke Pemerintah agar dapat diantisipasi. Saat ini KKN Kolaboratif bersama Perguruan Tinggi di Kabupaten Polewali Mandar dan Majene, dan berharap ke depan agar melakukan KKN Kolaboratif bersama Perguruan tinggi se-Sulawesi Barat,” jelasnya.
Kemudian, Chuduriah Sahabuddin Rektor Unasman juga selaku Ketua APTISI Wilayah IX-B Sulawesi Barat mengatakan, sebelumnya program KKN hanya berkolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Desa, dan saat ini dilaksanakan program KKN Kolaboratif antara pemerintah daerah dan enam perguruan tinggi, sehingga diharapkan program ini dapat terus berlanjut, bukan hanya di tingkat Polewali Mandar dan Majene, tetapi di seluruh kabupaten di Sulawesi Barat.
“Dengan adanya KKN Kolaboratif ini, kita harapkan tidak hanya sinergitas antar beberapa instansi, tetapi juga dengan organisasi, komunitas. Dukungan dari Bupati sangat memberikan respon terhadap program yang akan dilaksanakan mahasiswa kita di desa-desa. Jadi program kolaboratif ini yang kita harapkan karena selama ini hanya antar desa dan kampus yang berkolaborasi, tapi saat ini beberapa instansi, komunitas-komunitas dan perusahaan ini bersinergitas untuk melakukan, menjalankan program-program yang akan dijalankan oleh mahasiswa di lokasi. Jadi harapannya tentu silaturahmi juga antar mahasiswa PTS agar mahasiswa bisa saling kenal, antar pimpinan dan bisa menyampaikan ide-ide ke depannya karena KKN Kolaboratif tidak hanya berjalan satu angkatan, namun berharap angkatan selanjutnya dan bukan hanya di tingkat Kabupaten Polewali Mandar dan Majene, tetapi di Sulawesi Barat,” tuturnya.
Salah satu mahasiswa peserta KKN dari Unasman jurusan Pendidikan Matematika, Ririn Putri Angraeni mengatakan, program KKN Kolaboratif ini sangat baik karena para mahasiswa bisa menyampaikan ide-ide dan gagasan, sehingga dapat berkolaborasi dalam menjalankan program KKN di wilayah masing-masing.
Usai pelepasan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi, selanjutnya mahasiswa yang melakukan KKN Kolaboratif tahun 2023 telah dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan.