Batang – Menyikapi daerah-daerah yang sumber airnya mengering akibat musim kemarau, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki segera mengambil langkah untuk mencari sumber-sumber air baru.
“Sumber air baru sudah ditemukan di Dusun Dlisen, segera akan disurvei Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk mengetahui sarana prasarana yang dibutuhkan. Untuk daerah yang terindikasi rawan kekeringan cuma di Pecalungan dan Bandar, alhamdulillah di sana sudah ditemukan sumber air,” katanya, usai memantau proses penyaluran bantuan air bersih, di Dukuh Jlegong, Desa Pretek, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Selasa (12/9).
Selama kemarau, ujarnya, BPBD telah tiga kali menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 57 ribu liter, meliputi Desa Wonomerto Bandar, Desa Durenombo Subah dan Desa Pretek Pecalungan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Riza Zakiyah mengatakan, kekeringan di Desa Pretek memang sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, hanya saja laporan baru disampaikan pekan lalu.
“Kami langsung menindaklanjuti dengan mengirimkan bantuan air bersih ke warga,” jelasnya.
Ia menambahkan, pasokan air akan terus dilakukan hingga proses pipanisasi untuk menyalurkan air dari sumber ke tiap dukuh selesai. Secara keseluruhan, warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Batang mencapai 2.700 jiwa.
Salah satu warga terdampak kekeringan, Nanik (33), mengaku warga kesulitan mendapatkan air bersih sejak bulan Juli lalu, yang diakibatkan kemarau panjang.
“Biasanya kalau ambil air dari sumur, tapi sudah kering, akhirnya terpaksa ambil ke sungai walaupun kotor, untuk keperluan Mandi, Cuci, Kakus (MCK),” ungkapnya.
Ia bersama warga lainnya bersyukur berkat bantuan air bersih yang disalurkan Pemkab sehingga dapat mencukupi kebutuhan air rumah tangga.
“Saya cuma dapat dua ember, paling cukup buat dua hari. Tapi kalau mandi ya terpaksa ke sungai sehari sekali,” pungkasnya.