Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani. Hal tersebut dikemas dalam berbagai inovasi dan terobosan, mulai dari pemberian jaminan sosial hingga menggandeng Perumda Pasar Sewakadarma untuk membeli hasil panen.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Temu Wirasa Pekaseh dan Pangliman Kota Denpasar di Sekretariat Majelis Madya Subak Kota Denpasar, Jalan Trenggana Penatih, Sabtu (23/9).
Dalam temu wirasa tersebut turut dilaksanakan Penandatanganan MoU Kerjasama anatara Majelis Madya Subak Kota Denpasar dan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar dalan mendukung serapan pasar hasil panen petani. Selain itu juga turut dilaksanakan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan dan penyerahan sembako kepada seluruh pekaseh dan pangliman di Kota Denpasar.
Dalan laporannya, Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar, I Wayan Jelantik mengatakan, Temu Wirasa ini merupakan agenda rutin tahunan dalam menjalin komunikasi serta menginventarisasi permasalahan pekaseh, pangliman dan petani di Kota Denpasar. Sehingga secara berjelanjutan dapat diciptakan solusi guna mendukung keberlangsungan pertanian di Kota Denpasar.
Lebih lanjut dijelaskan, Temu Wirasa kali ini mengusung tema Digitalisasi Subag Era Baru Mewujudkan Inovasi Usaha Berbasis Budaya Panga Lokal. Dimana, tema tersebut telah sesuai dengan situasi dan perkembangan zaman saat ini yang mengamanatkan agar teknologi hadir dalam upaya menarik minat generasi muda untuk bertani.
"Kita ketahui bersama, potensi Subak saat ini dapat dimanfaatkan generasi muda dalam menggali potensi untuk memberikan dampak terhadap perekonomian yang bermuara pada kesejahteraan," ujarnya.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas pelaksanaan Temu Wirasa ini. Tentunya ajang ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk mendengarkan langsung masukan dan saran dari pekaseh, pangliman dan petani dalam mendukung kelestarian pertanian di Kota Denpasar.
Dikatakan Jaya Negara, dalam mendukung kelestarian pertanian saat ini telah ditetapkan kebijakan Lahan Sawah Dilindungi (LSD). Kebijakan ini diharapkan mampu melindungi lahan pertanian produktif di Kota Denpasar. Sehingga mampu mengatasi permasalahan alih fungsi lahan pertanian.
Lebih lanjut dijelaskannya, dalam menciptakan kemajuan pertanian yang memberikan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat, pihaknya telah merancang beragam kebijakan strategis dalam bidang pertanian. Hal ini mulai dari membangun pola pertanian yang holistik dari hulu ke hilir, peningkatan penghasilan pekaseh dan pangliman, dan pembelian hasil panen petani Denpasar oleh Perumda Pasar Sewakadarma serta Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM).
"Kemajuan pertanian itu harus disertai dengan pola, dari pembibitan kita sudah bantu prosesnya, ketersediaan pupuk hingga pembelian hasil panen petani yang sesuai dengan harga pasaran, pembelian akan dilaksanakan oleh Perumda Pasar dan LUPM yang akan dibentuk di empat kecamatan," ujarnya.
"Selain itu juga, jaminan sosial baik BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan juga penting untuk menjamin para petani saat bekerja, hal ini tentu akan menambah semangat petani untuk terus produktif, selain juga tambahan penghasilan pekaseh dan pangliman yang secara bertahap akan kami tingkatkan," imbuhnya.
Sementara, Pekaseh Subak Mergaya, I Nyoman Ariyanta mengucapkan terimakasih atas kepedulian Pemerintah Kota Denpasar yang dalam hal ini Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara terhadap kemajuan pertanian di Kota Denpasar. Hal ini tentu menjadi angin segar dalam mengugah semangat petani agar terus produktif.
"Terimakasih atas kepedulian Pak Walikota terhadap kami para petani, ini tentu menjadi sentuhan semangat bagi petani untuk terus produktif," imbuhnya.