Muara Enim - Jembatan gantung yang merupakan satu-satunya akses jalan di Desa Kuripan Selatan dan Desa Kuripan, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, terputus akibat meluapnya Sungai Lematang.
Menanggapi laporan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Muara Enim Suhermansyah, Kamis (18/1), melakukan peninjauan ke lapangan guna melihat secara langsung keadaan jembatan gantung yang merupakan akses cepat otonomi di kedua desa tersebut.
Menurut Jekriandi (42), warga Desa Kuripan, putusnya jembatan gantung tersebut terjadi pada Rabu (17/1) sekitar pukul 05.00 WIB.
Dirinya menuturkan, putusnya jembatan gantung tersebut sangat menganggu perekonomian dan aktivitas warga, sebab jembatan ini merupakan satu-satunya jalan hubung pintas di dua desa tersebut.
"Coba bandingkan kalau melalui jembatan gantung tersebut ke Desa Gunung Raja, PLTU Gunung Raja, SMAN 1 Rambang Niru, SMKN Air Limau, Simpang Tel, ke jalan Lintas Sumatera sekitar 5 menit, kalau putus seperti ini terpakso lewat jembatan PT Tel yang bisa memakan waktu sekitar 20 menitan," pungkasnya.
Sementara itu, Kades Kuripan Selatan Insari mengatakan, akibat banjir tersebut sekitar 63 KK di desanya terisolir sebab tidak semua warganya mempunyai perahu sehingga tidak bisa leluasa keluar masuk rumah mencari nafkah.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Muara Enim untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut bila perlu yang permanen sehingga bisa dilintasi roda empat.
Dari hasil peninjauan di lapangan, Plt Kadis PUPR menyinpulkan bahwa pilar penyangga jembatan gantung tersebut sudah rusak dan perlu penanganan cepat apakah di perbaiki dilokasi yang lama atau dipindah ke lokasi yang baru.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk perbaikan jembatan gantung tersebut kemungkinan akan menggunakan dana belanja tidak tertuga (BTT) untuk penanganan yang cepat.
"Hari ini kita tinjau dahulu, karena airnya masih dalam tentu akan menunggu tim tekhnis yang akan menganalisanya sehingga penanganannya tepat dan cepat," pungkasnya.