Pemalang - Musim penghujan telah tiba pada awal tahun 2024. Masyarakat di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, kembali diimbau agar waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Aris Gunarto, di Kantornya, Kamis (1/2).
Memasuki musim penghujan, kata Aris, biasanya kasus - kasus yang terkait dengan penyebaran nyamuk cukup meningkat.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2023 lalu di Kabupaten Pemalang ada sekitar 100 kasus DBD yang dilaporkan warga, dan itu sudah ditindaklanjuti.
"Sedangkan untuk 2024 dari awal Januari hingga Februari ini sudah ada laporan lima kasus DBD," ujarnya.
Ia menyebutkan beberapa kasus diantaranya di wilayah Kecamatan Petarukan yang baru-baru ini terjadi dan di Kecamatan Watukumpul pada pertengahan Januari kemarin dan sudah ditindaklanjuti dengan melakukan fogging atau pengasapan.
Sementara upaya lain yang dilakukan untuk antisipasi DBD, pihaknya harus mengedukasi warga agar bisa memperhatikan kebersihan lingkungan dengan melakukan kegiatan 3M, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur. Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mengubur barang bekas yang dapat menampung air.
Hal itu, menurut Aris, merupakan tindakan yang paling ampuh dan jitu untuk memberantas nyamuk.
"Kalau kita hanya fokus pada fogging, yang mati hanya nyamuk dewasa sehingga masih ada jentik - jentik yang potensial akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dan itu yang perlu diwaspadai," ungkapnya.
Aris kembali mengungkapkan nyamuk Aedes aegypti lebih cenderung berada di tempat-tempat yang bersih diantaranya di tempat penampungan air yang bersih.
Ketika ditanya mengenai cara pelaporan kasus DBD, Aris menjelaskan, dapat melalui tenaga surveilans yang ada di Puskesmas-puskesmas, maka apabila ada kejadian yang mengarah ke tanda-tanda demam berdarah di masyarakat maka segera laporkan ke Puskemas, selanjutnya melalui tim yang ada di Puskesmas akan melakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
"Yang terduga diamankan dulu di Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan," ujar Aris.
Dikatakannya, setiap ada kasus pihaknya pasti menerjunkan tim PE untuk memastikan. Ia menandaskan, bahwa tim PE tersebut tugasnya untuk memastikan apakah itu betul-betul disebabkan oleh nyamuk. Kalau betul maka pihaknya harus segera memutus rantai penyebarannya dengan cara fogging.
"Dan bersama warga kita lakukan gerakan 3M. Dan kasus itu akan sangat fatal apabila sampai kita biarkan karena angka kejangkitanya sangat tinggi dan bisa berdampak kematian," imbuhnya.
Dengan curah hujan yang sudah tinggi, Aris mengajak kita agar betul - betul waspada. Ia pesan manakala ada genangan-genangan air, itu harus kita curigai bahwa itu sebagai tempat perindukan nyamuk.
Perlu diketahui, bahwa belum lama ini telah ditemukan kasus DBD di Dusun Keboijo Kelurahan Petarukan. Untuk memutus rantai penyebaranya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang bersama Puskesmas dan Kelurahan setempat serta stakeholder lainnya segera melakukan tindakan pengasapan (fogging) pada rumah serta pekarangan di lingkungan RW 11 dusun tersebut.
Menurut Ketua RT 07/11 Keboijo, Hasan Mukminin, setelah dilakukan fogging, akan di tindaklanjuti dengan kegiatan gerakan 3M bersama warga di lingkunganya.